(Infojabar.com) – Menjaga kestabilan kadar gula darah saat berbuka puasa menjadi hal penting untuk menghindari lonjakan energi berlebihan yang bisa menyebabkan rasa lapar kembali dalam waktu singkat. Mantan binaragawan dan motivator kesehatan, Ade Rai, membagikan prinsipnya dalam memilih menu buka puasa yang sehat dan mengenyangkan.
Ade Rai menekankan pentingnya menghindari makanan manis sebagai menu awal berbuka. Sebagai gantinya, ia memilih makanan tinggi protein, lemak sehat, dan karbohidrat berserat agar tubuh tetap bertenaga tanpa mengalami lonjakan gula darah yang drastis.
“Jangan berbuka dengan yang manis-manis dulu. Sebaiknya konsumsi makanan yang lebih asin atau gurih, seperti protein, lemak sehat, atau karbohidrat berserat,” ujar Ade Rai dalam unggahan di media sosialnya, Senin (10/3/2025).
Menurutnya, jika seseorang berbuka dengan makanan tinggi karbohidrat, kadar gula darah akan naik tajam dan kemudian turun secara drastis, yang akhirnya memicu rasa lapar kembali dan membuat seseorang cenderung makan berlebihan.
Sebagai bagian dari rutinitasnya, Ade Rai memulai berbuka puasa dengan kopi, kemudian mengonsumsi protein seperti telur dan ikan salmon. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga asupan cairan dengan cukup minum air putih.
“Saya biasanya mulai dengan kopi dulu, kemudian makan telur. Jika ingin tambahan protein, ikan seperti salmon juga pilihan yang baik. Jangan lupa minum air putih yang cukup,” jelasnya.
Menu Buka Puasa Sehat Ala Ade Rai:
- Telur setengah matang – 7 putih telur dan 3 kuning telur, ditambahkan lada secukupnya (tanpa garam atau dengan garam laut/Himalaya jika diinginkan).
- Salmon 100 gram – Dipanggang tanpa minyak atau margarin, bisa menggunakan butter sebagai alternatif.
- Kopi – Americano atau piccolo dengan susu full cream/almond, tanpa gula, untuk kombinasi kafein dan lemak sehat.
- Air putih – Dikonsumsi secukupnya untuk menjaga hidrasi tubuh.
Ade Rai juga memberikan saran bagi yang ingin mengonsumsi karbohidrat seperti buah, nasi, atau makanan berbahan tepung agar mengonsumsinya setelah makanan utama.
“Jika ingin menambahkan karbohidrat, seperti buah, nasi, atau tepung, sebaiknya dikonsumsi di bagian akhir, bukan di awal berbuka (Carbo LAST, not FIRST),” jelasnya dalam keterangannya.
Dengan pola makan ini, Ade Rai berharap masyarakat bisa menjalani puasa dengan lebih sehat, terhindar dari lonjakan gula darah yang tidak stabil, serta tetap bertenaga sepanjang hari.