Jakarta (Infojabar.com) – Kepolisian Republik Indonesia melalui Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor) saat ini tengah menyelidiki dugaan korupsi di tubuh PT PLN (Persero). Penyelidikan ini turut menyorot proyek 35 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang mangkrak pada periode pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ferdinand Hutahaean, kader PDI Perjuangan sekaligus mantan politisi Partai Demokrat, memberikan tanggapan terkait kasus ini. Ia menegaskan bahwa sebagian besar proyek PLTU yang bermasalah terjadi pada 2006 hingga 2008.
“Yang saya ketahui, PLTU yang mangkrak ini berasal dari periode 2006-2008, bagian dari proyek 35 PLTU era pemerintahan SBY,” ungkap Ferdinand melalui akun media sosial pribadinya pada Jumat (7/3/2025).
Lebih lanjut, Ferdinand menilai bahwa pengusutan kasus ini bisa menjadi faktor politik yang berpengaruh terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pilpres 2029.
“Ini bisa menjadi kunci untuk menekan AHY agar tidak bermanuver dalam Pilpres 2029,” ujar Ferdinand.
Sementara itu, Wakil Kepala Kortastipidkor Polri, Brigjen Arief Adiharsa, mengonfirmasi bahwa proses penyelidikan masih berada pada tahap awal.
“Saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” jelas Arief, sebagaimana dikutip dari situs resmi Kortastipidkor Polri.
Di sisi lain, Komisaris Independen PT PLN, Andi Arief, turut mengomentari kabar ini dengan membagikan informasi mengenai penyelidikan tersebut melalui akun media sosialnya.
“Tipikor Polri dikabarkan tengah melakukan penyelidikan kasus di PT PLN,” tulis Andi Arief pada Jumat (7/3/2025).
Meski demikian, detail kasus ini masih belum terungkap secara menyeluruh. Nilai kerugian negara yang ditimbulkan pun belum dapat dipastikan.
“Belum diketahui secara pasti kasusnya terkait apa, dari tahun berapa, serta berapa besar potensi kerugian negara. Namun, PT PLN pasti akan bersikap kooperatif dalam penyelidikan ini,” tambahnya.
Andi Arief juga menekankan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, kinerja PT PLN menunjukkan perbaikan yang signifikan.
“PLN merupakan salah satu BUMN dengan kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Keuangan perusahaan mencatat keuntungan yang cukup besar, dan pelayanan kepada masyarakat pun mengalami peningkatan,” pungkasnya.