Jakarta (Infojabar.com) – Sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam menertibkan pedagang kaki lima viral di media sosial. Video tersebut menuai sorotan lantaran beberapa petugas Satpol PP diduga mengambil kelapa muda milik pedagang saat melakukan razia.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @mood.jakarta. “Sebuah rekaman CCTV memperlihatkan momen penertiban pedagang kaki lima oleh Satpol PP. Namun, yang menjadi sorotan adalah tindakan oknum petugas yang terlihat mengambil beberapa kelapa muda milik pedagang,” tulis akun tersebut dalam keterangannya.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pedagang es kelapa meletakkan tumpukan kelapa muda di depan warungnya yang berada di trotoar. Ketika petugas Satpol PP datang, beberapa pedagang tampak buru-buru memindahkan kelapa mereka ke dalam warung untuk menghindari penyitaan.
Namun, dalam proses penertiban, beberapa petugas Satpol PP justru terlihat membawa sejumlah kelapa muda dari lokasi tersebut. Mereka mengangkut kelapa tersebut ke luar jangkauan CCTV, diduga untuk dimasukkan ke dalam kendaraan dinas.
Satpol PP Beri Klarifikasi
Viralnya video tersebut langsung mendapat tanggapan dari Kepala Satpol PP Samarinda, Anis Siswanti. Ia menjelaskan bahwa pedagang yang bersangkutan sebelumnya telah berulang kali mendapat peringatan agar tidak berjualan di trotoar dan di atas drainase. Namun, karena peringatan itu tidak diindahkan, Satpol PP akhirnya melakukan tindakan penertiban.
Anis juga memastikan bahwa barang dagangan yang disita oleh petugas tetap dapat diambil kembali oleh pemiliknya dengan mengikuti prosedur yang berlaku di kantor Satpol PP.
Netizen Beri Respons Keras
Meskipun sudah ada klarifikasi dari pihak Satpol PP, tindakan petugas yang terekam dalam video tetap menuai kritik dari warganet. Banyak netizen mengecam aksi tersebut dan mempertanyakan etika serta profesionalisme petugas dalam menjalankan tugasnya. Sejumlah komentar menyindir bahwa Satpol PP seharusnya hanya menertibkan, bukan mengambil barang dagangan pedagang.
Kasus ini kembali menjadi sorotan mengenai cara penertiban pedagang kaki lima di berbagai daerah, di mana banyak yang mengeluhkan tindakan represif dari aparat. Publik berharap ada solusi yang lebih humanis dalam menangani permasalahan pedagang kaki lima tanpa harus merugikan salah satu pihak.