Jakarta (Infojabar.com) – Badan SAR Nasional (Basarnas) mengumumkan bahwa operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban tanah longsor di Sembahe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, resmi ditutup pada Sabtu malam. Proses pencarian dihentikan setelah seluruh korban berhasil ditemukan.
Kepala Kantor SAR Medan, Mustari, menyampaikan bahwa total ada 33 korban yang terlibat dalam peristiwa longsor yang terjadi di ruas Jalan Lintas Sembahe, yang menghubungkan Deli Serdang dengan Kota Berastagi. Dari jumlah tersebut, 10 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Korban terakhir yang ditemukan adalah seorang pria bernama Tengku Riski (31), warga Kota Medan, yang berprofesi sebagai sopir minibus. Tengku dilaporkan hilang sejak Selasa (26/11) malam setelah minibus yang dikendarainya tertimbun tanah longsor di Jalan Lintas Sembahe. Pada Sabtu sore, jasad Tengku ditemukan di area perkebunan kelapa sawit kawasan Namorambe, Deli Serdang, sekitar 15 kilometer dari lokasi bencana.
“Korban ditemukan sekitar pukul 16.30 WIB, dan langsung dievakuasi ke RSUD Adam Malik Medan. Jasadnya juga telah diserahkan kepada pihak keluarga,” ujar Mustari.
Sebelumnya, tim gabungan juga telah mengevakuasi 23 korban lainnya yang mengalami luka-luka, dan membawa mereka ke RSUD Adam Malik Medan serta Puskesmas Sibolangit untuk mendapatkan perawatan medis.
Mustari mengonfirmasi bahwa operasi SAR dihentikan setelah seluruh korban yang hilang berhasil ditemukan dan menerima perawatan. Tidak ada lagi laporan korban hilang yang diterima. Penutupan operasi SAR ini dilakukan setelah adanya kesepakatan antara Basarnas dan semua pihak yang terlibat dalam operasi, termasuk TNI, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.