Beijing (Infojabar.com) – Mulai 1 Desember 2024, China resmi menerapkan kebijakan tarif nol untuk 100% lini tarif terhadap semua negara kurang berkembang (LDC) yang memiliki hubungan diplomatik dengan China. Keputusan ini menjadikan China negara berkembang pertama dan ekonomi besar pertama yang mengambil langkah signifikan dalam kebijakan perdagangan internasional ini.
Para pengamat menilai kebijakan ini sebagai langkah nyata dalam memenuhi kebutuhan pembangunan negara-negara Global South. Kebijakan ini juga mencerminkan komitmen China untuk berbagi peluang pembangunan dengan negara-negara di seluruh dunia.
Christopher Mutsvangwa, anggota Politbiro partai ZANU PF di Zimbabwe, mengungkapkan bahwa kebijakan ini akan mendorong perdagangan lebih lanjut antara China dan Afrika. Menurutnya, konsumen China semakin tertarik pada produk pertanian Afrika. Produk seperti jeruk dari Zimbabwe kini mulai masuk ke pasar China, dan diharapkan produk lainnya, seperti bijih wijen, akan mengikuti jejak yang sama.
China juga memberikan keuntungan bagi negara-negara Afrika lainnya, seperti Madagaskar, dengan produk-produk dari negara tersebut—termasuk produk pertanian, tekstil, boga bahari, serta kerajinan tangan—mendapatkan manfaat dari kebijakan tarif nol ini.
Selain kebijakan tarif, Yang Baorong, peneliti di Institut China-Afrika, menambahkan bahwa China tengah berupaya mendukung Afrika dengan langkah-langkah yang lebih komprehensif, seperti memfasilitasi perjanjian perdagangan, mendorong e-commerce lintas batas, serta mendukung partisipasi eksibitor dari negara-negara Afrika dalam berbagai pameran yang diadakan di China.
Pada Pameran Impor Internasional China (CIIE) ke-7 pada November 2024, China menyediakan lebih dari 120 stan gratis bagi eksibitor dari 37 negara kurang berkembang, dengan fokus pada mempromosikan produk-produk pertanian khas Afrika.
Salah satu contoh keberhasilan kebijakan ini adalah partisipasi perusahaan Tanzania, seperti Tanzania Future Enterprises Company Limited, yang memproduksi produk hasil budi daya lebah. Jackson Mponela, manajer produksi perusahaan tersebut, menyatakan bahwa pameran ini membuka peluang besar bagi produk madu Tanzania untuk memasuki pasar China, serta pasar global.
Selain itu, produk daging kambing Madagaskar juga untuk pertama kalinya dipamerkan di CIIE. Michel Anondraka, Direktur Jenderal Pertanian dan Peternakan Madagaskar, mengungkapkan bahwa pasar China yang besar akan mendorong peningkatan produksi bagi peternak sapi lokal dan mempercepat modernisasi pertanian di negara tersebut.
Para ahli mengatakan bahwa kebijakan tarif nol China ini bertujuan untuk mendorong pembangunan melalui perdagangan dan meningkatkan kerja sama ekonomi di negara-negara Global South. Dengan Afrika sebagai benua dengan jumlah negara kurang berkembang terbesar, kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama industri dan mempercepat proses modernisasi di negara-negara tersebut.
“China berfokus pada peningkatan kerja sama China-Afrika dan mendorong lebih banyak negara Global South untuk bergabung dalam upaya modernisasi bersama,” ujar Yang Baorong.