Cianjur (Infojabar.com) – Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, mengimplementasikan rekayasa lalu lintas di beberapa titik jalur utama yang menghubungkan Cianjur dengan wilayah selatan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi dampak bencana alam yang melanda kawasan tersebut, sembari mencari jalur alternatif yang aman untuk dilalui.
Kapolres Cianjur AKBP Rohman Yonky Dilatha menyampaikan bahwa jalur alternatif sangat dibutuhkan masyarakat untuk menjaga kelancaran aktivitas perekonomian serta memastikan pendistribusian bantuan logistik dapat sampai ke kecamatan-kecamatan terdampak dengan cepat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari jalur alternatif agar kegiatan perekonomian masyarakat tetap berjalan. Penanganan jalan yang amblas memerlukan waktu lama, sementara itu kami melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup satu arah,” ujar AKBP Rohman di Cianjur, Kamis (5/12).
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada dinas terkait di tingkat pusat dan provinsi untuk segera melakukan penanganan cepat dengan menurunkan alat berat yang dibantu oleh kepolisian, guna memperbaiki jalan yang amblas dan tertutup longsor agar kembali bisa dilalui secara normal.
Salah satu jalur yang terputus adalah akses dari Kecamatan Pagelaran menuju Tanggeung, yang rusak akibat jalan amblas. Beberapa ruas jalan di wilayah Tanggeung juga mengalami retakan dan penurunan permukaan sedalam beberapa puluh sentimeter, sehingga rawan untuk dilalui kendaraan.
“Kami bekerjasama dengan TNI dan Kementerian PUPR serta pemerintah provinsi, yang telah menurunkan alat berat untuk memperbaiki jalan agar bisa kembali berfungsi,” tambahnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan penanganan terhadap bencana banjir di Kecamatan Agrabinta. Tim telah diterjunkan lengkap dengan peralatan penanggulangan bencana, termasuk perahu karet untuk evakuasi warga yang rumahnya terendam banjir setinggi dua meter.
“Kami akan mendirikan dapur umum di sejumlah titik untuk meringankan beban warga yang mengungsi, serta mengirimkan bantuan berupa selimut, alas tidur, dan pampers,” ujarnya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, juga telah meminta para camat di wilayah selatan untuk segera mencari jalur alternatif yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Hal ini diharapkan dapat mencegah wilayah selatan terisolasi, mengingat jalur alternatif melalui Ciwidey-Bandung membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Para camat kami minta segera mencari jalur desa yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat agar kegiatan perekonomian di wilayah selatan tetap berjalan,” ungkap Bupati Herman.
Terkait penanganan bencana lainnya, pemerintah daerah juga telah mengirimkan bantuan logistik ke 11 kecamatan yang terdampak bencana, termasuk Kecamatan Pagelaran, Tanggeung, Sindangbarang, dan Agrabinta.