Garut (Infojabar.com) – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4.2 yang mengguncang Kabupaten Garut pada Sabtu (7/12/2024) belum diketahui secara pasti jenis sesarnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala Pelaksana BPBD Garut, Aah Anwar Saefuloh, mengatakan bahwa hingga saat ini PVMBG belum memberikan penjelasan terkait jenis sesar yang menyebabkan gempa tersebut. “Kami masih menunggu penjelasan dari PVMBG mengenai jenis sesar yang terlibat,” ungkap Aah Anwar di Garut, Senin.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada pukul 07.12 WIB dengan pusat gempa berada 20 kilometer barat daya Garut, tepatnya pada kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa tersebut terletak di kawasan Gunung Papandayan, yang dikenal sebagai daerah rawan bencana.
Aah Anwar menambahkan, meskipun jenis sesar gempa tersebut belum diketahui, PVMBG dijadwalkan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kejadian gempa ini pada 18 Desember 2024 mendatang di Garut, tepatnya di kantor BPBD Garut.
“Rencananya pada tanggal 18 Desember nanti, PVMBG akan memberikan arahan terkait gempa ini,” tambahnya.
Garut sendiri merupakan daerah yang rawan bencana alam, termasuk gempa bumi. Meski demikian, BPBD Garut terus melakukan berbagai upaya mitigasi bencana untuk mengurangi risiko dan dampak bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Meski rawan bencana alam, kami terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, namun tidak perlu panik,” kata Aah Anwar.
Pasca-gempa, BPBD Garut bersama instansi terkait langsung bergerak untuk melakukan pemeriksaan di lokasi-lokasi yang terdampak dan memberikan bantuan darurat. Berdasarkan data sementara, gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada 113 rumah warga yang tersebar di tujuh kecamatan, yakni Tarogong Kaler, Samarang, Pasirwangi, Bayongbong, Sukaresmi, Cikajang, dan Cisurupan. Selain rumah warga, beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan akibat getaran gempa tersebut.