Bandung, Infojabar.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Herman Suryatman meninjau Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, untuk memastikan optimalisasi fasilitas tersebut. Peninjauan ini dilakukan setelah beredarnya informasi mengenai masalah lingkungan yang diduga terkait dengan pengelolaan air limbah di kawasan tersebut.
Pada Selasa (10/12), Herman mengatakan bahwa peninjauan ini bertujuan untuk menanggapi kekhawatiran terkait air lindi yang berasal dari sampah di TPAS Sarimukti yang mengalir ke sungai dan mencemari lingkungan sekitar. Dugaan sementara menyebutkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh kurang optimalnya kinerja IPAL di lokasi itu.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, kami perlu memastikan kondisi IPAL di Sarimukti. Memang perlu ada perbaikan yang cepat dan substansial karena kami melihat adanya kelemahan dalam pengoperasian IPAL yang belum optimal. Kami berkomitmen untuk mengoptimalkannya,” kata Herman, saat bersiap melakukan tinjauan langsung di kawasan tersebut.
Herman menjelaskan bahwa Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, telah menginstruksikan untuk segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap fasilitas IPAL di TPAS Sarimukti. Tujuannya adalah untuk menemukan akar permasalahan dan melakukan perbaikan, demi menjaga kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar area tersebut. Hal ini menjadi semakin krusial karena TPAS Sarimukti merupakan satu-satunya tempat pembuangan sampah di kawasan Bandung Raya.
“Pak Gubernur meminta agar proses optimalisasi fasilitas IPAL ini bisa dilakukan sesegera mungkin, karena Sarimukti adalah satu-satunya alternatif sementara. Kami sedang menunggu pembangunan TPPAS Legoknangka. Setelah kami melakukan pengecekan, memang ada masalah terkait dengan kinerja IPAL yang kurang optimal. Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, dan kami akan segera mengambil tindakan,” ujar Herman.
Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan dengan melibatkan para ahli untuk mengevaluasi kondisi teknologi dan kapasitas IPAL. Perbaikan akan dilakukan secara bertahap, dimulai bulan ini, sesuai dengan instruksi gubernur. Beberapa perbaikan akan segera dikerjakan, sementara yang lainnya direncanakan akan dilaksanakan pada 2025.
“Selain itu, kami juga mendapat masukan dari masyarakat terkait masalah limbah, yang akan kami perhatikan dengan serius. Kami ingin memastikan perbaikan ini dilakukan secara menyeluruh dan sesuai dengan standar yang dibutuhkan,” tambah Herman.
Sementara itu, Herman juga menjelaskan bahwa pengelolaan TPAS Sarimukti telah menunjukkan perkembangan positif, khususnya dalam hal pengurangan ritase sampah yang diangkut dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat. “Fokus kami sebelumnya adalah mengurangi ritase sampah. Kami sudah berhasil menurunkannya dari 267 ritase per hari menjadi 216 ritase,” tuturnya.