Garut, Infojabar.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, sedang melakukan kajian terkait tingkat kerusakan rumah yang terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4.2 yang mengguncang wilayah tersebut pada Sabtu (7/12). Proses verifikasi dan validasi data masih berlangsung, dengan 61 persen dari total kerusakan yang sudah tercatat.
“Kami masih dalam tahap verifikasi dan validasi data, dan saat ini baru mencapai 61 persen,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, di Garut pada Selasa (10/12).
Gempa yang terjadi di Garut pada pagi hari tersebut dilaporkan telah merusak sejumlah rumah dan fasilitas umum di beberapa kecamatan. BPBD Garut, bersama dengan instansi terkait, langsung bergerak cepat untuk mengecek kondisi di daerah yang terkena dampak kuat gempa, serta memastikan keselamatan masyarakat dan kerusakan yang terjadi pada bangunan.
“Kami telah melakukan rapat koordinasi untuk menentukan langkah-langkah operasional yang perlu diambil,” kata Aah.
Menurut laporan awal yang diterima setelah gempa pada 8 Desember 2024, tercatat sebanyak 224 unit rumah, tujuh masjid, dan lima sekolah mengalami kerusakan. Data tersebut kini sedang diperiksa lebih lanjut melalui proses verifikasi dan validasi.
“Sampai saat ini, verifikasi sementara menunjukkan bahwa ada 155 rumah yang sudah dikategorikan dalam tingkat kerusakan ringan, sedang, dan sangat ringan. Selain itu, lima unit rumah tidak memenuhi kriteria untuk mendapatkan bantuan (TMK), sementara sisanya masih dalam proses pendataan lebih lanjut,” jelas Aah.
Hingga pukul 21.00 WIB pada 9 Desember 2024, hasil verifikasi menunjukkan rincian kerusakan sebagai berikut: 31 rumah rusak ringan, sembilan rumah rusak sedang, 110 rumah rusak sangat ringan, dan lima rumah yang tidak memenuhi kriteria.
Setelah proses verifikasi selesai, BPBD Garut akan mengadakan rapat koordinasi tingkat pemerintah kabupaten untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk usulan pemberian bantuan perbaikan rumah yang terdampak gempa.
“Setelah pendataan selesai, kami akan melanjutkan ke rapat koordinasi untuk menentukan usulan perbaikan kepada pimpinan,” tambahnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa berkekuatan Magnitudo 4.2 terjadi pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.12 WIB, dengan pusat gempa terletak 20 kilometer barat daya Garut pada kedalaman 10 kilometer.