Yogyakarta (Infojabar.com) – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menargetkan untuk menjadi perguruan tinggi seni unggulan di tingkat dunia pada tahun 2045. Sebelum mencapai sasaran global tersebut, ISI Yogyakarta berencana untuk meraih posisi unggul di level Asia Tenggara pada 2028 dan di level Asia pada 2036.
Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers yang digelar di Yogyakarta, Jumat (20/12). “Pada 2028, ISI Yogyakarta akan menjadi perguruan tinggi seni terkemuka di Asia Tenggara, dan pada 2036, kami berusaha untuk berada di level Asia,” ujar Irwandi.
Untuk merealisasikan target tersebut, ISI Yogyakarta telah merancang berbagai program strategis. Beberapa inisiatif tersebut termasuk penguatan tata kelola institusi, persiapan dokumen akreditasi internasional untuk tujuh program studi, dan peningkatan standar pelayanan minimal. Selain itu, ISI juga akan mengimplementasikan strategi bisnis yang lebih terstruktur, serta memperkuat akuntabilitas dan transparansi.
“Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) baik di tingkat nasional maupun internasional, serta pengembangan kelas internasional, juga menjadi bagian dari langkah kami untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Rektor.
Pada tahun 2024, ISI Yogyakarta menargetkan untuk terus meraih berbagai capaian strategis, yang diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi seni kelas dunia pada 2045. “Capaian-capaian ini adalah cerminan dari komitmen ISI Yogyakarta dalam mendukung pengembangan seni dan budaya di tingkat nasional dan internasional,” tambahnya.
Beberapa prestasi yang telah dicapai pada 2024, di antaranya adalah akreditasi dengan nilai A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT), serta upaya untuk mendorong program studi meraih akreditasi internasional. Untuk itu, pada tahun ini, ISI Yogyakarta menyelenggarakan workshop dan menyusun borang akreditasi internasional.
Selain itu, pada tahun 2024, dosen-dosen Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta berhasil mempublikasikan sembilan artikel di jurnal terindeks Scopus. Fakultas Seni Rupa mempublikasikan tiga artikel, sementara Fakultas Seni Media Rekam mempublikasikan satu artikel di jurnal yang terindeks Scopus. ISI Yogyakarta juga menerbitkan jurnal ilmiah yang mendukung visi institusi sebagai pusat pengembangan seni, budaya, dan keilmuan.
Pencapaian lainnya termasuk penelitian bersama mitra luar negeri, pengabdian masyarakat, serta pengembangan kurikulum yang mengoptimalkan mata kuliah dan implementasi program MBKM. Pada 2024, ISI Yogyakarta juga menyelenggarakan seminar dan simposium internasional untuk memperluas jejaring global serta memperkuat kontribusinya dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan budaya.
Fakultas Seni Media Rekam mengadakan tiga seminar internasional, Fakultas Seni Rupa dan Desain dua konferensi internasional, Fakultas Seni Pertunjukan tiga konferensi, serta Program Pascasarjana yang menyelenggarakan seminar dan simposium internasional. “Capaian ini adalah hasil dari kerja keras seluruh sivitas akademika ISI Yogyakarta,” ungkap Irwandi.
Dengan komitmen kuat dan berbagai upaya terencana, ISI Yogyakarta optimistis dapat mencapai tujuannya untuk menjadi perguruan tinggi seni unggulan di dunia pada tahun 2045.