Medan (Infojabar.com) – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) berinisial FD (33) tengah menjalani pemeriksaan terkait dugaan penganiayaan terhadap anak tirinya. Perempuan yang bertugas di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Sumut itu diduga menyiram air panas kepada bocah perempuan berusia 10 tahun.
Kasus ini mencuat setelah sebuah video viral di media sosial menampilkan kondisi korban yang menangis dengan luka diduga akibat siraman air panas. Kepala Dinas P3AKB Sumut, Sri Suriani Purnamawati, menegaskan pihaknya telah memanggil FD untuk dimintai keterangan.
“Dinas P3AKB Provinsi Sumatera Utara memastikan bahwa dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum ASN ini tidak mencerminkan nilai-nilai dan prinsip yang dijunjung tinggi oleh instansi kami,” ujar Sri Suriani dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025).
Menurutnya, proses pemeriksaan terhadap FD masih berlangsung. Selain itu, suami FD juga akan dipanggil untuk memberikan keterangan guna mendalami lebih lanjut kasus ini.
“Pemanggilan terhadap terduga pelaku telah dilakukan. Saat ini, proses pemeriksaan masih terus berjalan. Kami juga akan meminta keterangan dari suaminya untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut terkait peristiwa ini,” jelasnya.
Sementara itu, korban saat ini berada di Kota Pematangsiantar. Dinas P3AKB Sumut memastikan akan melakukan asesmen psikologis terhadap anak guna menilai dampak yang dialaminya.
“Tim Dinas P3AKB Sumut akan menjangkau korban untuk melakukan asesmen psikologis guna memastikan kondisi mental dan emosionalnya. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak keluarga dalam proses penanganan lebih lanjut,” tambahnya.
Pihaknya juga berkomitmen memantau perkembangan kasus ini serta mengingatkan masyarakat agar tidak menyebarluaskan identitas maupun wajah anak korban di media sosial.
“Monitoring terhadap perkembangan kasus ini akan terus kami lakukan, terutama terkait kondisi anak. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan identitas korban demi melindungi hak-hak anak,” tutupnya.
Sebelumnya, video dugaan penganiayaan ini menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, seorang pria terdengar mempertanyakan asal luka yang dialami korban, sementara anak tersebut hanya menangis tanpa memberikan jawaban. Pada bagian akhir video, pengunggah menampilkan foto seorang perempuan berpakaian ASN yang diduga sebagai pelaku. Peristiwa ini disebut terjadi pada Selasa (21/1). Hingga kini, pihak kepolisian telah mengetahui informasi tersebut, namun belum menerima laporan resmi dari pihak keluarga korban.