Rantauprapat (Infojabar.com) – Sebuah video viral menunjukkan pengakuan seorang pria yang diduga bandar narkoba, Endar Muda Siregar, terkait dugaan setoran uang kepada sejumlah oknum polisi di Polres Labuhanbatu. Video tersebut diterima pada Jumat (31/1/2025) dan diduga direkam usai Endar menjalani sidang di Pengadilan Negeri Rantauprapat.
Dalam pengakuannya, Endar mendesak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk menindak tegas oknum aparat yang bermain dalam bisnis narkoba.
“Saya membayar di Mapolres Labuhanbatu sekitar Rp 160 juta setiap bulan,” ujar Endar Muda Siregar dari balik sel tahanan.
Ia merinci pembagian dana tersebut, dengan Rp 80 juta diserahkan kepada Kasat Narkoba, Rp 20 juta untuk Kanit, dan Rp 8 juta per bulan untuk tim. Endar juga menyebutkan bahwa setoran uang tersebut diberikan langsung kepada seorang oknum polisi berinisial R pada tanggal 10 setiap bulan.
“Saya ingin semua petugas yang terlibat diperiksa oleh Propam. Saya siap diperiksa. Memang tidak ada bukti transfer karena saya menyerahkan uang secara langsung kepada Riswan Siregar,” lanjutnya.
Endar berharap pengakuannya ini menjadi perhatian bagi pemerintah, terutama Presiden dan Kapolri, untuk mengusut dugaan keterlibatan aparat kepolisian dalam jaringan narkoba.
Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi
Sementara itu, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Bernhard Malau, belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi terkait dugaan tersebut.
Sebelumnya, video lain yang beredar di media sosial menampilkan sebuah mobil patroli Satuan Sabhara Polres Labuhanbatu yang diduga digunakan untuk mengambil setoran uang dari bandar narkoba. Unggahan akun Facebook Ahmad Sofyan turut menyoroti dugaan praktik ini.
“Mana wartawan? Mana LSM? Kenapa diam ketika ada perusak generasi bangsa? Apa kalian sudah tertidur atau ikut menikmati uang mingguan dari bandar sabu?” tulis akun tersebut.
Ia juga menuding bahwa sebagian polisi sengaja membiarkan praktik ini berlangsung karena adanya perlindungan dari oknum petinggi.
“Mereka berani mengambil uang setoran dengan mobil patroli, sementara sebagian lainnya takut menangkap karena ada ‘pegangan’ dari atasan. Memalukan, mereka mengkhianati sumpah jabatan demi uang haram,” lanjutnya.
Respons Pihak Kepolisian
Menanggapi isu ini, Kasat Sabhara Polres Labuhanbatu, AKP Dedi Ansha Putra Ginting, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait video yang beredar. Menurutnya, tim kepolisian telah mengecek lokasi yang disebutkan dalam unggahan tersebut, tetapi tidak menemukan kesamaan antara tempat dalam video dengan kondisi di lapangan.
“Kami sudah turun ke lokasi. Dalam video terlihat ada umbul-umbul, tetapi saat kami periksa, umbul-umbul tersebut sudah tidak ada,” kata AKP Dedi pada Jumat (24/1/2025).
Ia juga menyarankan agar pihak media mengonfirmasi langsung kepada pemilik akun Facebook yang mengunggah video tersebut untuk memastikan keaslian rekaman.
“Coba tanyakan kepada orang yang mengunggah video itu, karena kondisi di lapangan tidak sesuai dengan apa yang terlihat dalam video tersebut,” pungkasnya.
Kasus ini semakin menjadi sorotan publik dan diharapkan segera mendapatkan tindak lanjut dari pihak berwenang untuk memastikan transparansi dan penegakan hukum yang adil.