Sukabumi (Infojabar.com) – Tim SAR gabungan yang terdiri dari berbagai instansi masih terus berupaya keras mencari tujuh warga yang hilang akibat tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan bahwa hingga kini pencarian terus dilakukan meski dihadapkan dengan sejumlah kendala.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Anne Heramdianne Adnan, menyampaikan bahwa total korban jiwa akibat bencana yang melanda Sukabumi mencapai 12 orang. Dari jumlah tersebut, tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat tertimbun longsor, sementara dua lainnya terbawa banjir bandang.
“Korban yang meninggal dunia akibat tertimbun longsor adalah Aden Dafa (11), Ade Wahyu (11), dan Elma Ayunda (27). Sedangkan korban yang terbawa banjir bandang adalah Sahroni (47), warga Desa Loji, Kecamatan Simpenan, dan Dadang (65) warga Desa/Kecamatan Ciemas,” ujar Anne, di Sukabumi, Jumat (6/12/2024).
Tujuh warga lainnya masih dinyatakan hilang, dan proses pencarian terus dilakukan oleh tim SAR gabungan di sejumlah kecamatan yang terdampak, seperti Kecamatan Gegerbitung, Simpenan, dan Tegalbuleud.
Anne menambahkan bahwa pencarian korban terkendala oleh cuaca buruk, di mana hujan deras hampir sepanjang hari mengguyur wilayah tersebut. Kondisi ini menambah risiko longsor susulan, yang tentu saja menjadi perhatian utama demi keselamatan tim yang terlibat dalam operasi pencarian.
Selain faktor cuaca, medan yang berat dan akses jalan yang tertutup juga menjadi tantangan. Beberapa lokasi terdampak longsor terisolasi, sehingga tidak memungkinkan penggunaan alat berat untuk mempercepat pencarian. Oleh karena itu, pencarian sejauh ini masih mengandalkan tenaga manusia serta peralatan yang terbatas.
“Dalam upaya mempercepat pencarian, kami telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Kabupaten Sukabumi, Basarnas, TNI, Polri, dan lembaga terkait lainnya untuk mencari solusi terbaik agar korban yang hilang bisa segera ditemukan,” tambah Anne.
Selain itu, gangguan sinyal komunikasi dan pemadaman listrik juga menjadi hambatan signifikan dalam proses evakuasi. Petugas yang berada di posko penanggulangan bencana kesulitan untuk berkomunikasi dengan tim yang berada langsung di lokasi bencana.
Pemerintah dan tim SAR gabungan terus berupaya keras mengatasi segala tantangan demi menemukan para korban yang hilang dan memberikan bantuan terbaik kepada warga terdampak bencana.