Tangerang (Infojabar.com) – Budayawan Kota Tangerang, Mushab Abdu Asy Syahid, memberikan apresiasi atas peluncuran motif batik Sundara Loka yang kini menjadi simbol identitas baru Kota Tangerang. Motif ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dengan berbagai sektor, dan dianggapnya sebagai langkah positif dalam memadukan tradisi batik dengan unsur digital.
“Motif batik Sundara Loka yang saya lihat ini merupakan perpaduan yang sangat baik antara tradisi batik dan teknologi digital. Batik ini sangat layak menjadi wastra yang mewakili identitas Kota Tangerang,” ungkap Mushab di Tangerang, Banten, pada Sabtu (30/11).
Motif batik Sundara Loka terpilih melalui Lomba Desain Digital Art Kemeja Motif Batik Kota Tangerang yang digelar pada ajang Tangerang Digital Festival Vol. 2 pada Agustus 2024. Motif ini dipilih karena dianggap dapat mencerminkan karakter dan potensi Kota Tangerang.
Mushab menjelaskan bahwa upaya untuk mencari desain baju adat Kota Tangerang telah dimulai sejak 2014, namun baru kali ini berhasil menghasilkan sesuatu yang efektif dan berdampak. Ia mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Diskominfo Kota Tangerang dengan lahirnya motif batik Sundara Loka sebagai simbol kebanggaan Kota Tangerang pada 2024.
Menggambarkan Ikon Kota Tangerang
Menurut Mushab, motif batik Sundara Loka memiliki detail yang sangat khas dan mencerminkan berbagai ikon penting di Kota Tangerang. Beberapa elemen yang digambarkan dalam motif tersebut termasuk dayung yang melambangkan Sungai Cisadane, Perahu Naga, Jembatan Berendeng, serta sejumlah bangunan ikonik seperti Masjid Kalipasir, Masjid Raya Al-A’zhom, Kelenteng Boen Tek Bio, dan Museum Benteng Heritage.
“Motif batik ini menggambarkan lereng yang bermakna kesucian dan kekuatan. Ini adalah representasi dari keanekaragaman budaya, sejarah, dan wisata cagar budaya yang ada di Kota Tangerang,” jelas Mushab.
City Branding yang Harmonis
Selain batik Sundara Loka, Mushab juga memberikan apresiasi terhadap logo baru Pemerintah Kota Tangerang yang dianggapnya sebagai langkah strategis dalam akselerasi penjenamaan kota. Ia menilai desain logo yang baru sangat mencerminkan harmonisasi, progresivitas, dan inklusivitas yang dapat menyatukan berbagai identitas wilayah.
“Sebagai budayawan, kami menilai bahwa penjenamaan logo kota yang diterapkan Pemkot Tangerang sangat apik. Logo ini mencerminkan optimisme, keberagaman, dan kemajuan masyarakat Kota Tangerang,” ujar Mushab.
Batik Sundara Loka Terdaftar sebagai Karya Cipta
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, menyampaikan bahwa motif batik Sundara Loka telah resmi terdaftar sebagai karya cipta yang dilindungi hak cipta. Dengan hak cipta tersebut, motif batik ini diharapkan dapat menjadi kebanggaan Kota Tangerang, serta memperkenalkan potensi daerah ini ke tingkat nasional bahkan internasional.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang, Indri Astuti, menambahkan bahwa motif batik Sundara Loka akan menjadi bagian dari strategi city branding Kota Tangerang. Motif ini juga akan diterapkan pada seragam resmi pegawai Pemkot Tangerang untuk berbagai kegiatan formal, dengan tujuan memperkenalkan budaya lokal di ranah yang lebih luas.
“Selain itu, motif batik ini memiliki potensi untuk menjadi oleh-oleh khas Kota Tangerang yang menarik bagi para wisatawan, serta dapat membuka peluang baru dalam memajukan industri wisata budaya di daerah ini,” jelas Indri.
Makna Nama Sundara Loka
Kepala Bidang Diseminasi Informasi dan Komunikasi Publik (DIKP) Diskominfo Kota Tangerang, Ian Chavidz Rizqiullah, mengungkapkan bahwa nama batik Sundara Loka berasal dari bahasa Sanskerta. Sundara berarti keindahan, sementara Loka berarti dunia atau tempat. Nama ini, menurut Ian, mencerminkan keindahan Kota Tangerang sebagai tempat yang harmonis dan sejahtera.
“Motif yang menyerupai lereng ini juga melambangkan kesucian dan kekuatan, yang menggambarkan keragaman Kota Tangerang dengan segala keindahan dan maknanya,” tutup Ian.