Infojabar.com – Memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usianya adalah salah satu hal yang wajib untuk dilakukan oleh setiap orang di seluruh Dunia.
Dengan memantau tumbuh kembang anak, orang tua bisa melakukan pencegahan untuk gangguan yang bisa dialami oleh anak, salah satunya seperti Stunting.
Stunting pada anak merupakan masalah serius yang dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka secara keseluruhan.
Apa itu Stunting ?
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang diakibatkan kekurangan gizi dalam jangka panjang. Stunting juga bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya.
Selain berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, stunting juga bisa mengakibatkan penurunan fungsi perkembangan saraf dan kognitif, hingga risiko peningkatan penyakit kronis saat anak beranjak dewasa.
Dilansir dari aladokter.com, Jumlah kasus stunting di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu sekitar 3 dari 10 anak. Oleh karena itu, stunting masih menjadi masalah yang harus segera ditangani dan dicegah.
Cara Mengetahui Stunting Anak Beserta Ciri-Ciri
Bagaimana cara mengetahui apakah anak mengalami stunting? Anda bisa mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan pada kurva pertumbuhan.
Menurut Kementrian Kesehatan atau Kemenkes, ciri-ciri anak yang mengalami stunting bisa diketahui dengan mengukur tinggi badan anak lalu membandingkan hasil pengukuran dengan standar pertumbuhan anak.
Seorang anak akan dianggap stunting jika tinggi badannya lebih rendah dari -2SD hingga -3SD setelah diukur dua kali berturut-turut.
Jika berat badan seorang anak di bawah -2SD hingga -3SD pada pengukuran BB/U, maka anak tersebut dikategorikan underweight atau kurus.
Ciri-Ciri Anak Mengalami Stunting
Anak berperawakan pendek bukan berarti dia mengalami stunting. Ada beberapa ciri-ciri lain dari anak yang mengalami stunting yang harus anda ketahui, yaitu:
- Tumbuh kembangnya lambat.
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.
- Lingkar kepala kecil.
- Berat badan tidak naik bahkan akan cenderung menurun.
- Fase Pertumbuhan gigi pada anak melambat.
- Dalam jangka panjang, bagi anak perempuan berpotensi telat menstruasi pertama.
- Anak lebih rentan terserang berbagai penyakit.
- Kemampuan belajar nya kurang baik.
- Rambut, kuku dan kulit tidak sehat.
- Menunjukkan gangguan perilaku.
Cara Mengetahui Stunting Anak Menggunakan Kalkulator Stunting
Seiring berkembangnya teknologi, saat ini sudah ada banyak sekali layanan yang bisa membantu orang tua untuk memantau resiko stunting pada anak-anak, seperti salkulator stunting yang disediakan oleh CekArtiNama.
Aplikasi kalkulator buatan dari CekArtiNama ini sudah memiliki fitur yang lengkap. Cukup dengan memasukkan data seperti nama Anak, jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan. Kalkulator stunting ini akan menampilkan hasil analisis dan memberikan rekomendasi berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, dan berat badan menurut tinggi badan.
Selain kalkulator stunting, situs yang berdiri sejak tahun 2014 ini juga menyediakan fitur cek arti nama, kalkulator hari perkiraan lahir, kalender (linset) kehamilan putar, kalkulator tinggi potensi genetik untuuk memprediksi tinggi badan anak, dan masih banyak lagi lainnya.
Lalu apakah anak Anda mengalami stunting ? Berikut adalah langkah-langkah untuk mengetahui anak Anda mengalami stunting atau tidak dengan menggunakan kalkulator stunting.
- Pertama, anda harus mengunjungi kalkulator stunting dari CekArtiNama menggunakan aplikasi browser yang biasa digunakan untuk berselancar di Internet.
- Setelah halaman nya terbuka, anda harus mengetikkan nama bayi.
- Jangan lupa untuk memilih jenis kelamin bayi.
- Selanjutnya anda harus memasukkan umur, berat badan, dan juga tinggi badan bayi, lalu klik Hitung Sekarang.
- Sekarang anda bisa mengetahui apakah bayi anda mengalami stunting atau tidak.
- Anda bisa mengetahui hasil analisis dan rekomendasi dari data-data anak Anda yang sudah dimasukkan.
- Dari hasil tersebut, Anda dapat mengetahui kondisi anak Anda mengalami stunting atau tidak.
Cara Mengatasi Stunting pada Anak
Jika anak sudah mengalami Stunting, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi Stunting pada anak, seperti yang dijelaskan dibawah ini:
1. Perbaikan Nutrisi
Salah satu kunci penting dalam menangani Stunting adalah dengan melakukan perbaikan nutrisi pada anak.
Anda harus memberikan makanan berkualitas yang mencakup berbagai jenis bahan makanan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, produk susu, daging, telur, buah dan juga sayur yang mengandung vitamin A.
2. Memperbanyak Asupan Protein Hewani
Memberi asupan protein hewani bisa mendukung pertumbuhan tinggi badan anak.
Sumber protein seperti susu, telur, ikan, dan daging kaya akan zat besi dan asam amino esensial yang mendukung sintesis hormon pertumbuhan dan pembentukan tulang.
3. Optimalkan Stimulasi dan Perbaikan Sanitasi
Tidak hanya sekedar aspek gizi saja, tapi stimulasi psikososial yang melibatkan permainan dan pembelajaran sesuai usia juga penting untuk mendukung perkembangan anak.
Anda harus memastikan lingkungan yang penuh kasih sayang dan kebersihan yang baik agar bisa mempercepat tumbuh kembang anak.
Selain itu, melakukan perbaikan sanitasi, akses air bersih, serta lingkungan yang sehat dapat memperbaiki kualitas hidup anak, mengurangi risiko infeksi, dan membantu penanganan Stunting secara keseluruhan.
4. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat atau disingkat PHBS dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk mendukung pencegahan stunting pada buah hati tercinta.
5. Melengkapi Jadwal Imunisasi
Imunisasi biasanya dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh agar anak terlindungi dari berbagai penyakit. Anda harus memastikan buah hati tercinta melakukan Imunisasi sesuai dengan jadwal.
Akhir Kata
Selesai sudah bahasan menarik mengenai kondisi anak Anda apakah terkena stunting atau tidak dengan menggunakan kalkulator stunting dengan mememasukkan beberapa seperti jenis kelamin anak, umur, berat badan, dan tinggi badan anak.
Semoga dengan mengetahui sejak dini kondisi anak, kita dapat memantau bagaimana gizi yang harus diberikan untuk anak. Terimakasih sudah berkunjung dan membaca, semoga bermanfaat.