Kabupaten Bogor (Infojabar.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melaporkan adanya kemajuan signifikan dalam status gizi balita seiring dengan menurunnya angka stunting di wilayahnya sepanjang tahun 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Agus Fauzi, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), prevalensi stunting di Kabupaten Bogor tercatat mengalami penurunan sebesar 1,9 persen.
“Data yang kami peroleh mencerminkan status gizi balita terkini yang diperoleh dari pengukuran berat badan dan tinggi badan anak di bawah lima tahun, yang dilakukan pada tingkat puskesmas, kecamatan, dan desa,” kata Agus di Cibinong, Jumat (6/12/2024).
Agus menambahkan bahwa informasi tersebut dipaparkan dalam sebuah pertemuan publikasi status gizi balita tingkat Kabupaten Bogor 2024, yang juga bertujuan untuk memperkuat komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.
Upaya percepatan penurunan stunting terus digalakkan melalui berbagai program, di antaranya dengan memaksimalkan peran kader pembangunan manusia di tingkat desa serta mengimplementasikan penggunaan Dana Desa untuk meningkatkan layanan kesehatan, pengurangan gizi buruk, dan perbaikan sanitasi.
“Optimalisasi peran kader pembangunan manusia di desa menjadi sangat penting untuk memastikan cakupan lima paket pelayanan pencegahan stunting bagi sasaran 1.000 hari pertama kehidupan,” jelasnya.
Susi Rahayu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor, menyampaikan bahwa hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan angka stunting di Kabupaten Bogor saat ini berada di angka 27,4 persen.
Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk terus menurunkan angka tersebut guna mencapai target nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024 yang menargetkan angka stunting di seluruh Indonesia sebesar 14 persen.
Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah pendirian Rumah Ceting (Cegah Stunting) di Desa Sukamantri, Tamansari. Rumah Ceting ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bogor, masyarakat, dan sektor swasta dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Saat ini, Rumah Ceting tersebut memberikan perhatian kepada 172 peserta, yang terdiri dari 88 balita dan 8 ibu hamil. Mereka menerima asupan makanan bergizi selama 30 hari dengan menu yang memenuhi standar empat sehat lima sempurna.
“Setiap tiga hari, peserta Rumah Ceting mendapatkan makanan bergizi, yang terus dipantau berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak stuntingnya oleh petugas,” pungkas Agus.
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, Pemerintah Kabupaten Bogor berharap dapat mencapai target penurunan stunting yang lebih optimal pada tahun-tahun mendatang.