Palembang (Infojabar.com) – Konten mengenai hilangnya 200 kilogram rendang yang dimasak oleh kreator konten Willie Salim di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, kini berbuntut panjang dengan adanya tiga laporan resmi yang masuk ke Polda Sumatera Selatan. Laporan tersebut diajukan sejak Sabtu, 24 Mei 2025, karena dianggap telah menyebabkan kegaduhan dan merusak citra Kota Palembang.
Tiga pihak yang melaporkan Willie Salim adalah Ryan Gumay dan Agung Wijaya, dua advokat, serta Rendy Aditya (Rondoot), seorang kreator konten lokal. Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Dwi Utomo, membenarkan bahwa telah diterima tiga laporan terkait permasalahan tersebut. Dwi menjelaskan, penyelidikan telah dimulai dengan meminta keterangan dari saksi-saksi yang relevan. “Kami sedang mengumpulkan keterangan dari saksi, termasuk terlapor Willie Salim,” ujar Dwi pada Senin, 24 Maret 2025.
Proses penyelidikan yang dilakukan oleh Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel mencakup pengumpulan bukti-bukti yang dapat memperkuat laporan tersebut, termasuk rekaman video yang sudah beredar luas di media sosial. “Kami akan mengumpulkan bukti terkait dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap saksi-saksi yang ada,” tambah Dwi.
Salah satu pelapor, Ryan Gumay, menyatakan bahwa konten yang dibuat oleh Willie Salim tersebut telah merusak citra Palembang di mata publik. Ryan menganggap bahwa tindakan tersebut dapat mencoreng nama baik kota dan berpotensi melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). “Laporan ini kami buat untuk menegaskan bahwa ada upaya hukum terhadap Willie Salim. Kami berharap ada efek jera dan menjadi pelajaran bagi kreator konten lain yang tidak memperhitungkan dampak hukum dan sosial dari karya mereka,” ujar Ryan.
Ryan juga menekankan pentingnya agar Willie Salim bertanggung jawab atas kegaduhan yang ditimbulkan melalui konten tersebut. “Kami berharap laporan ini segera diproses dan akan terus mengawal agar yang bersangkutan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum,” tambahnya.
Seiring berjalannya waktu, perhatian terhadap kasus ini semakin meningkat, dengan warganet menunggu kelanjutan proses hukum terhadap Willie Salim terkait konten yang telah viral tersebut.