Sidoarjo (Infojabar.com) – Kebijakan sistem parkir gratis yang diterapkan di salah satu cabang Mie Gacoan di Kecamatan Candi, Sidoarjo, menuai protes dari Kepala Desa Gelam, Muslik, dan Karang Taruna setempat. Penolakan ini disampaikan dalam sebuah aksi damai yang berlangsung di depan restoran tersebut, Sabtu (26/1/2025).
Dalam video yang beredar di media sosial, Kepala Desa Gelam bersama sejumlah warga terlihat membawa spanduk berisi tuntutan agar sistem parkir otomatis berbasis mesin di restoran tersebut dihentikan. Mereka menilai kebijakan tersebut mengabaikan hak pengelolaan parkir yang sebelumnya dipercayakan kepada Karang Taruna desa.
“Saya dengan tegas menolak sistem parkir berbasis mesin yang dikelola oleh pihak PT Pesta Pora Abadi tanpa adanya sosialisasi sebelumnya. Pengelolaan parkir di wilayah ini seharusnya tetap menjadi hak Karang Taruna sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat desa,” tegas Muslik.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan Karang Taruna dalam pengelolaan parkir selama ini merupakan wujud nyata pemberdayaan pemuda desa yang berdampak positif. “Kami tidak ingin hak ini diambil alih tanpa alasan yang jelas. Biarkan pengelolaan parkir tetap berada di tangan Karang Taruna,” lanjutnya.
Protes tersebut memicu perbincangan hangat di media sosial. Sebagian warganet mendukung kebijakan parkir gratis karena dinilai memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Namun, ada pula yang mengkritik sikap kepala desa dan Karang Taruna, menyarankan mereka untuk mencari alternatif lain guna meningkatkan pendapatan desa.
“Setuju parkir gratis, pelanggan jadi lebih nyaman. Lagipula, yang punya usaha berhak menentukan sistemnya,” tulis salah satu warganet.
“Kalau mau meningkatkan pendapatan, kenapa tidak membuat usaha desa seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)? Jangan malah minta lahan parkir,” timpal warganet lainnya.
Sementara itu, pihak restoran Mie Gacoan belum memberikan tanggapan resmi terkait protes tersebut. Hingga kini, polemik ini masih menjadi sorotan publik, terutama di media sosial, dengan beragam opini yang terus bermunculan.