Jakarta, Infojabar.com – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) melalui Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Rini Handayani, menekankan pentingnya pendidikan seks sejak usia dini sebagai langkah preventif untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak.
“Kami harus mengedukasi anak tentang pentingnya mengetahui bagian tubuh mereka yang harus dilindungi, serta menjelaskan dengan jelas apa yang tidak boleh dilakukan oleh orang lain terhadap tubuh mereka,” ujar Rini Handayani dalam acara media talk bertajuk “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Selasa (10/12).
Rini juga menyoroti pentingnya mengajarkan anak tentang nama-nama asli organ tubuh, termasuk organ reproduksi, agar mereka tidak salah paham atau bingung tentang bagian tubuh yang seharusnya dijaga dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.
“Anak-anak perlu tahu nama asli bagian tubuh mereka, bukan nama panggilan yang bisa membingungkan,” lanjutnya.
Pendidikan seks yang diberikan pada anak diharapkan dapat melindungi mereka dari pelecehan seksual serta membantu mereka menjaga kesehatan organ reproduksi mereka. Menurut Rini, salah satu penyebab masih tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak adalah adanya pandangan tabu terkait pendidikan seks sejak dini.
“Banyak kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak-anak usia sangat muda, bahkan ada yang baru berusia tiga tahun. Oleh karena itu, kita harus segera memberikan pemahaman tentang pendidikan seks sejak usia dini,” ungkap Rini.
Rini juga menambahkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam pendidikan seks harus disesuaikan dengan usia anak. Misalnya, untuk anak-anak yang lebih kecil, pendidikan seks bisa dilakukan dengan menggunakan alat peraga seperti boneka agar anak lebih mudah memahami konsep yang diajarkan.
Lebih lanjut, Rini menekankan bahwa peran keluarga sangat vital dalam proses pendidikan seks pada anak. Keluarga diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan pengawasan terhadap anak, serta meningkatkan kualitas hubungan dalam keluarga untuk mendukung tumbuh kembang anak yang sehat dan aman.
“Peran keluarga sangat penting dalam hal ini. Keluarga harus didorong untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan pengasuhan, agar anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan terlindungi,” tandasnya.