Infojabar.com – Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global, fluktuasi nilai tukar, dan gejolak pasar saham, investasi emas kembali menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia. Komoditas ini dinilai sebagai aset lindung nilai (safe haven) yang mampu mempertahankan daya beli serta memberikan keuntungan jangka panjang.
Bukan tanpa alasan, berbagai survei dan data historis menunjukkan bahwa harga emas cenderung naik seiring waktu, terutama saat terjadi krisis ekonomi. Hal ini membuat banyak investor pemula maupun berpengalaman melirik logam mulia tersebut sebagai instrumen diversifikasi portofolio.
Emas Sebagai Aset Aman
Dilansir dari thegringochapin.com, Menurut analis keuangan dari Institute for Investment Research, Fajar B. Nugroho, emas merupakan satu-satunya aset yang tak tergerus inflasi secara signifikan. “Ketika nilai mata uang melemah, harga emas justru naik. Itu sebabnya emas dijuluki aset aman. Dalam jangka panjang, nilainya relatif stabil dan cenderung naik,” ujarnya.
Fajar menambahkan bahwa tidak seperti saham yang bisa anjlok drastis atau properti yang terkendala likuiditas, emas memiliki pasar yang luas dan bisa dijual kapan saja. “Dari toko emas di pasar tradisional hingga platform digital, likuiditas emas sangat tinggi. Ini memberi rasa aman bagi investor,” tambahnya.
Manfaat Investasi Emas Bagi Individu
Seperti yang dikutip dari https://www.thegringochapin.com/, Investasi emas memiliki berbagai manfaat yang telah terbukti dari waktu ke waktu. Berikut beberapa keunggulan utama yang menjadikan emas sebagai pilihan investasi populer di kalangan masyarakat:
1. Pelindung Nilai dari Inflasi
Salah satu manfaat utama emas adalah kemampuannya menjaga nilai aset dari inflasi. Saat harga barang dan jasa naik, nilai uang cenderung turun. Namun, harga emas justru mengalami kenaikan, sehingga mampu mempertahankan daya beli investor.
2. Likuiditas Tinggi
Berbeda dengan instrumen investasi seperti properti atau obligasi yang membutuhkan waktu untuk dicairkan, emas dapat dijual dengan mudah kapan saja. Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang membutuhkan dana darurat secara cepat.
3. Investasi Jangka Panjang
Meskipun harga emas mengalami fluktuasi dalam jangka pendek, tren jangka panjangnya cenderung meningkat. Dalam 10 hingga 20 tahun terakhir, grafik harga emas menunjukkan kenaikan signifikan, menjadikannya aset yang menjanjikan untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti pendidikan atau pensiun.
4. Diversifikasi Portofolio
Dalam dunia investasi, diversifikasi adalah strategi penting untuk meminimalkan risiko. Emas bisa menjadi pelengkap ideal bagi portofolio yang didominasi saham atau reksa dana. Saat pasar saham turun, harga emas biasanya naik, sehingga membantu menyeimbangkan potensi kerugian.
5. Akses Mudah dan Aman
Saat ini, membeli emas tidak lagi merepotkan. Berbagai platform digital seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, hingga aplikasi milik Antam menyediakan layanan pembelian emas mulai dari nominal kecil. Fitur penyimpanan digital dan sertifikasi juga memberikan rasa aman bagi pengguna.
Lonjakan Permintaan Emas di Tengah Ketidakpastian Global
Fenomena meningkatnya permintaan emas bukan hanya terjadi di Indonesia. Di tingkat global, banyak investor institusi dan negara beralih ke emas sebagai bentuk proteksi terhadap ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik.
Bank sentral berbagai negara bahkan tercatat menambah cadangan emas mereka. Laporan dari World Gold Council menunjukkan bahwa permintaan emas oleh bank sentral meningkat hingga 1.037 ton pada 2023, tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Hal ini turut memicu kenaikan harga emas dunia, yang sempat menembus level USD 2.100 per troy ounce pada kuartal pertama 2024. Di pasar domestik, harga emas Antam per gram juga menembus angka Rp 1,2 juta, rekor tertinggi sejak pandemi COVID-19.
Siapa yang Cocok Berinvestasi Emas?
Investasi emas cocok untuk berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, pekerja kantoran, pelaku UMKM, hingga investor profesional. Bagi generasi muda, emas dapat menjadi instrumen investasi awal yang aman dan mudah dipahami.
Hendra Wijaya, investor muda asal Bandung, mengaku memilih emas sebagai aset pertama saat mulai belajar investasi. “Dulu saya bingung mau mulai dari mana. Akhirnya saya pilih emas karena tidak terlalu rumit, bisa beli sedikit-sedikit, dan tidak perlu takut rugi besar seperti saham,” ungkapnya.
Menurutnya, emas adalah pilihan yang tepat bagi siapa saja yang ingin memulai perjalanan keuangan tanpa harus mengambil risiko besar.
Tips Investasi Emas untuk Pemula
Bagi pemula yang tertarik untuk mulai berinvestasi emas, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
-
Pilih produk emas bersertifikat, seperti emas Antam atau UBS
-
Simpan di tempat yang aman atau gunakan fasilitas penyimpanan digital
-
Investasi secara berkala, misalnya setiap bulan dengan nominal tetap
-
Pantau harga emas untuk mengetahui waktu terbaik membeli atau menjual
-
Jangan tergoda iming-iming profit tinggi dari investasi emas bodong
Investasi Bijak untuk Masa Depan
Investasi emas bukan sekadar tren, melainkan langkah cerdas dalam membangun fondasi keuangan yang kuat. Dengan karakteristik yang aman, likuid, dan tahan terhadap inflasi, emas telah terbukti menjadi aset andalan di berbagai era ketidakpastian ekonomi.
Meski demikian, penting untuk memahami bahwa setiap bentuk investasi memiliki risiko dan karakteristik masing-masing. Oleh karena itu, calon investor dianjurkan untuk mempelajari lebih dalam, mempertimbangkan tujuan finansial pribadi, serta tidak ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional sebelum mengambil keputusan