Kota Bandung (Infojabar.com) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam menata kawasan kolong Jalan Layang (Flyover) Mochtar Kusumaatmadja atau Pasupati. Menurutnya, penataan tersebut telah membawa perubahan signifikan dalam meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan tersebut.
“Dengan penataan yang lebih baik ini, masyarakat di sekitar dapat merasakan hidup yang lebih sehat, tertib, dan memiliki masa depan yang lebih baik untuk keluarganya,” ujar AHY saat kunjungan di Bandung, Rabu (18/12).
AHY menjelaskan bahwa sebelumnya, kawasan di bawah jalan layang Pasupati dikenal sebagai area yang kurang tertata dan penuh dengan sampah. Banyaknya warung serta lahan parkir liar yang tidak teratur, mengganggu estetika dan kenyamanan lingkungan sekitar, bahkan berdampak negatif terhadap kesehatan warga.
“Dulu banyak sampah di sini, tapi sekarang penataannya jauh lebih baik. Warga juga merasa terbantu dengan perubahan ini,” tambahnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menjelaskan bahwa penataan kawasan tersebut melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Koswara berharap program ini dapat mempercepat proses pembangunan kota dengan prinsip gotong royong.
“Dengan semangat gotong royong, kita dapat menciptakan ruang yang lebih layak dan ramah lingkungan. Kami optimistis, program ini akan menjadi langkah nyata dalam mempercepat pembangunan Kota Bandung,” ucapnya.
Koswara juga menambahkan, penataan kawasan Pasupati mencakup sejumlah fasilitas baru yang dihadirkan untuk masyarakat. Di antaranya, sebuah taman warga yang berfungsi sebagai ruang publik hijau, fasilitas olahraga seperti lapangan basket, zona edukasi untuk kegiatan pembelajaran, serta area bermain bagi anak-anak.
“Kami melihat adanya kerja sama yang sangat baik antara pemerintah dan masyarakat. Penataan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, aman, dan tertata rapi, yang pada akhirnya memberikan kenyamanan bagi warga,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, di kawasan tersebut juga akan dibangun Tempat Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle), atau TPS3R. Fasilitas ini akan mengelola sampah dengan memilahnya berdasarkan jenis, seperti sampah organik, anorganik, dan residu.
“Sampah organik nantinya dapat dimanfaatkan untuk pakan maggot atau kompos, sementara sampah anorganik akan dikelola melalui program bank sampah,” jelas Koswara.
Dengan adanya berbagai inisiatif ini, diharapkan kawasan kolong Pasupati dapat menjadi contoh penataan kota yang lebih baik, sekaligus memberikan dampak positif bagi kualitas hidup warga Kota Bandung.