Gresik (Infojabar.com) – Sebuah mobil mewah BMW bernomor polisi P 805 INI mengalami kecelakaan dramatis setelah terjun bebas dari ruas jalan tol yang belum rampung di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu malam (5/4/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
Insiden mengejutkan ini terjadi di ruas Tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar (KLBM) yang diketahui belum tersambung sepenuhnya. Berdasarkan rekaman CCTV milik Dinas Perhubungan Gresik, mobil sedan hitam itu terlihat melaju kencang dari ujung jalan tol yang belum selesai, sebelum akhirnya “terbang” dan jatuh ke Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas.
Kronologi Kejadian: Google Maps Diduga Jadi Pemicu
Menurut keterangan resmi dari Satlantas Polres Gresik, pengemudi mobil mengaku mengikuti arahan dari aplikasi navigasi Google Maps. Petunjuk tersebut rupanya mengarahkan kendaraan menuju jalan tol yang masih dalam proses pembangunan dan belum terhubung dengan jalur utama.
“Pengemudi masuk ke ruas tol KLBM yang belum terhubung karena mengikuti arahan dari Google Maps,” jelas Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko, Minggu (6/4/2025).
Dari pantauan CCTV, lalu lintas di lokasi kejadian sebenarnya terpantau ramai lancar menjelang pukul 22.00 WIB. Namun beberapa menit sebelum kejadian, tampak mobil BMW melaju dari atas tol dengan kecepatan tinggi, lalu mendadak meluncur bebas ke arah jalan di bawahnya dan menghantam pembatas jalan.
Pengemudi dan Penumpang Selamat
Meski insiden tersebut tampak fatal, beruntung dua orang yang berada di dalam mobil selamat dari maut. Pengemudi diketahui bernama Moch. Rudie Herru Komandono (61), warga Perumahan Green Tamansari, Surabaya. Ia saat itu tengah bersama seorang penumpang bernama Endang Sri Wahyuni (47), warga Babatan, Wiyung.
Keduanya mengalami luka ringan dan langsung dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk mendapat perawatan.
“Kondisi keduanya stabil. Luka yang diderita tidak berat dan sudah mendapat penanganan medis,” ujar Ipda Aswoko.
Polisi Imbau Masyarakat Lebih Waspada
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat menggunakan aplikasi navigasi digital, terutama saat melintas di wilayah yang masih dalam tahap pembangunan infrastruktur.
“Kami harap masyarakat tidak sepenuhnya mengandalkan petunjuk digital. Pastikan juga ada rambu atau informasi visual yang mengonfirmasi jalur yang aman dilalui,” tambah Aswoko.
Peristiwa ini sekaligus menjadi peringatan bagi otoritas dan pengembang infrastruktur jalan tol untuk lebih memperketat pengamanan di titik-titik proyek yang belum rampung, agar tidak membahayakan pengguna jalan.