Bangka (infojabar.com) – Seorang karyawan PT Timah berinisial WN yang sempat viral karena dugaan menghina pekerja honorer pengguna BPJS akhirnya memberikan klarifikasi. Lewat akun TikTok pribadinya, WN menyampaikan permintaan maaf atas video yang telah memicu kontroversi.
Video klarifikasi berdurasi 43 detik tersebut diunggah pada Minggu (2/2/2025) sore melalui akun TikTok dengan nama @wennymyzon1. Dalam video itu, WN menjelaskan bahwa konten yang dibuatnya hanyalah sekadar sudut pandang pribadi (point of view/POV) dan tidak mewakili perusahaan tempat ia bekerja.
“Semua konten di akun saya adalah murni POV dan merupakan pandangan pribadi. Tidak ada hubungannya dengan perusahaan tempat saya bekerja,” ujar WN dalam pernyataannya.
WN juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak yang merasa tersinggung atau terganggu akibat video tersebut. “Saya ingin meminta maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu oleh video saya. Tidak ada niat menyinggung profesi atau organisasi tertentu,” katanya.
Tanggapan PT Timah
Menanggapi kontroversi tersebut, PT Timah turut menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang merasa dirugikan oleh unggahan media sosial salah satu pegawainya.
“Kami memohon maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu akibat unggahan salah satu karyawan kami yang dinilai mendiskreditkan kelompok tertentu,” ujar Kepala Bidang Komunikasi PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, dalam keterangan resmi.
PT Timah telah memanggil WN untuk dimintai keterangan serta menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil sesuai dengan peraturan perusahaan.
Selain itu, PT Timah berkomitmen untuk meningkatkan edukasi kepada seluruh karyawan terkait etika bermedia sosial. “Ke depannya, PT Timah Tbk akan terus melakukan transformasi dan perbaikan, termasuk memberikan edukasi kepada karyawan agar lebih bijak dalam bermedia sosial. Kami juga akan menekankan pentingnya menghindari tindakan yang dapat merugikan individu maupun perusahaan,” tambah Anggi.
Hingga saat ini, PT Timah memastikan langkah-langkah perbaikan terus dilakukan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.