Vatikan (Infojabar.com) – Kabar duka menyelimuti umat Katolik di seluruh dunia. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, dilaporkan wafat pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu Vatikan.
Kematian Paus Fransiskus diumumkan secara resmi oleh Camerlengo Vatikan, Kardinal Kevin Farrell, dalam pernyataan yang disampaikan tak lama setelah wafatnya Sri Paus. Di Basilika Santo Petrus, dentang lonceng kematian langsung menggema, sementara ribuan umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus larut dalam keheningan doa. Bendera Vatikan pun dikibarkan setengah tiang sebagai tanda duka mendalam.
Konklaf: Proses Pemilihan Paus Pengganti
Dengan berpulangnya Paus Fransiskus, Vatikan kini bersiap menggelar konklaf—sebuah tradisi kuno dan sakral untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik. Konklaf merupakan sidang tertutup yang hanya diikuti oleh para kardinal berusia di bawah 80 tahun.
Istilah konklaf berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti “dengan kunci”, mencerminkan proses pemilihan yang dilakukan secara tertutup di tempat khusus yang dikunci hingga muncul keputusan final. Sebanyak 120 kardinal dari berbagai negara diperkirakan akan mengikuti konklaf kali ini.
Inilah Tahapan Konklaf Memilih Paus Baru:
-
Kedatangan Kardinal ke Roma
Seluruh kardinal peserta konklaf akan berkumpul di Vatikan dan mengikuti misa khusus yang dikenal sebagai Misa Pro Eligendo Papa, untuk memohon bimbingan Roh Kudus. -
Menuju Kapel Sistina
Para kardinal, mengenakan jubah merah, secara khidmat berarak menuju Kapel Sistina, tempat konklaf dilangsungkan. -
Sumpah Kerahasiaan
Di dalam kapel, mereka mengucapkan sumpah untuk menjaga kerahasiaan proses pemilihan. Segala bentuk alat komunikasi dilarang dibawa masuk. -
Penutupan Kapel
Setelah semua non-kardinal meninggalkan ruangan, pintu Kapel Sistina dikunci rapat. Sejak saat itu, kardinal tidak diizinkan berinteraksi dengan dunia luar. -
Pemungutan Suara
Dalam suasana hening, setiap kardinal menuliskan nama calon pilihannya di selembar surat suara dan meletakkannya di atas altar. -
Jadwal Voting
Pada hari pertama, pemungutan suara dilakukan satu kali. Jika belum mencapai hasil, empat pemungutan suara dilakukan per hari hingga tercapai kesepakatan. -
Asap Penanda Hasil
Asap hitam dari cerobong Kapel Sistina menandakan belum ada Paus terpilih. Asap putih, disertai dentang lonceng, menjadi pertanda bahwa Paus baru telah terpilih. -
Penerimaan dan Pemilihan Nama
Kardinal yang terpilih akan ditanya apakah bersedia menerima jabatan. Jika menyetujui, ia memilih nama baru sebagai Paus dan mengenakan jubah putih. -
Pengumuman ke Publik
Seorang kardinal senior akan tampil di balkon Basilika Santo Petrus untuk menyampaikan pengumuman tradisional: “Habemus Papam!” (Kita punya Paus!). -
Berkat Perdana dan Pelantikan
Paus baru kemudian memberikan berkat pertamanya kepada umat dari balkon Basilika, dan menjalani rangkaian pelantikan resmi beberapa hari setelahnya.
Menanti Sosok Paus Pengganti
Pemilihan Paus baru bukan hanya soal memilih pemimpin rohani, tetapi juga menentukan arah Gereja Katolik ke depan. Dunia kini menanti, siapa yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan spiritual umat Katolik sedunia setelah Paus Fransiskus?