Magelang (Infojabar.com) – Presiden RI Prabowo Subianto resmi menutup agenda Retret Kepala Daerah di Lembah Tidar, Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (28/2/2025). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran acara yang dihadiri dua mantan presiden, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
“Kehadiran dua presiden sebelumnya yang memiliki pengalaman memimpin Indonesia selama 20 tahun merupakan bukti nyata pengabdian bagi rakyat. Kita bersyukur atas dedikasi mereka dalam menjaga kepentingan bangsa,” ujar Prabowo.
Dalam pidatonya, Prabowo secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Jokowi atas keberhasilannya menjaga persatuan bangsa dan melindungi Indonesia dari ancaman perpecahan. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi yang telah menjaga stabilitas negara serta memastikan bangsa ini tetap kuat dan tidak terpengaruh oleh kepentingan luar,” tambahnya.
Pidato Terpanjang Prabowo di Hadapan Kepala Daerah
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menuturkan bahwa pengarahan Presiden Prabowo kepada kepala daerah menjadi pidato terlama yang pernah disampaikan oleh kepala negara.
“Bapak Presiden memberikan arahan hingga dua jam penuh kepada para kepala daerah dan wakilnya. Ini menjadi momen penting karena menunjukkan keseriusan beliau dalam menyampaikan visi kepemimpinannya,” kata Bima Arya.
Salah satu poin utama yang disampaikan Prabowo adalah pentingnya kepala daerah berpegang teguh pada Pasal 33 UUD 1945 dalam mengelola kekayaan alam daerah. Ia menegaskan agar kekayaan daerah tidak dikuasai oleh kepentingan asing sehingga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyinggung strategi hilirisasi dalam berbagai sektor, termasuk nikel dan sumber daya alam lainnya. Menurutnya, Indonesia harus membangun investasi yang kuat agar tidak bergantung pada pihak luar.
Retret Kepala Daerah Akan Digelar Kembali pada 2026
Sebagai bentuk evaluasi terhadap program-program strategis pemerintah, Prabowo meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk kembali menggelar retret kepala daerah pada 2026.
“Retret ini bukan sekadar pertemuan seremonial. Presiden menekankan bahwa kita harus memiliki target yang jelas dan mengevaluasi hasilnya, bukan sekadar wacana,” ujar Bima Arya menirukan pernyataan Prabowo.
Retret evaluasi yang direncanakan pada 2026 atau 2027 itu akan menjadi forum untuk mengukur keberhasilan program nasional, termasuk swasembada pangan dan hilirisasi industri. Evaluasi akan melibatkan kepala daerah serta pemangku kebijakan lainnya guna memastikan program-program strategis berjalan sesuai rencana.
Jumlah Peserta Tetap Stabil Hingga Hari Terakhir
Terkait jumlah peserta, Wamendagri menyampaikan bahwa hingga akhir agenda, jumlah kepala daerah yang hadir tetap stabil, yakni sebanyak 493 kepala daerah dan 477 wakil kepala daerah. Beberapa peserta yang berhalangan hadir dikarenakan alasan kesehatan, termasuk 26 wakil kepala daerah dan 10 kepala daerah yang tidak dapat mengikuti acara.
Mengenai penyelenggaraan retret, Bima Arya menyebut bahwa agenda ini menjadi ajang penguatan sinergi antar kepala daerah. “Retret ini menjadi momentum bagi kepala daerah untuk saling mengenal dan membangun kolaborasi yang lebih erat dalam menjalankan program pembangunan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa retret ini merupakan pembekalan resmi dari Kemendagri, yang akan menjadi acuan dalam implementasi program nasional di daerah masing-masing. “Retret bagi kepala dinas di daerah diperbolehkan, namun harus bersifat substantif, bukan sekadar seremonial. Fokusnya adalah penyampaian visi-misi, kolaborasi, dan sinergi dalam menjalankan program prioritas nasional,” pungkasnya.