(Infojabar.com) – Kerumunan warga Palestina di Gaza menyambut berita gembira tentang kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel pada Rabu malam. Euforia dan rasa syukur terpancar dari wajah mereka saat perjanjian ini diharapkan mengakhiri lebih dari 15 bulan konflik yang merenggut ribuan nyawa dan menghancurkan wilayah Gaza.
Setelah seorang pejabat Amerika Serikat dan sumber yang terlibat dalam negosiasi mengonfirmasi kesepakatan ini, warga Gaza langsung memenuhi jalan-jalan untuk merayakan. Di tengah kegembiraan tersebut, pihak Israel mengingatkan bahwa masih ada beberapa detail yang belum terselesaikan dalam perjanjian ini.
Di Kota Gaza, suasana haru bercampur bahagia meliputi Randa Sameeh, seorang pengungsi berusia 45 tahun. “Saya tidak percaya mimpi buruk ini akhirnya akan segera berakhir. Kami telah kehilangan begitu banyak orang dan segalanya. Setelah gencatan senjata dimulai, saya akan mengunjungi pemakaman untuk mengenang anggota keluarga kami yang telah tiada,” ujarnya penuh emosional.
Di luar Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, ratusan warga Palestina berkumpul untuk bernyanyi, meneriakkan yel-yel, dan mengibarkan bendera nasional. Pemandangan serupa terlihat di berbagai sudut Gaza, termasuk Khan Younis di bagian selatan wilayah tersebut, di mana para pemuda meluapkan kegembiraan mereka dengan menabuh drum di tengah kerumunan.
Kesepakatan yang diumumkan pada Rabu ini mencakup penghentian serangan di Gaza yang telah hancur akibat konflik berkepanjangan. Selain itu, perjanjian ini juga mencakup pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas sebagai imbalan bagi para tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Konflik ini memanas sejak serangan besar-besaran yang dilakukan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.139 orang menurut data resmi Israel. Serangan itu juga menyebabkan penyanderaan 251 orang, di mana sebagian besar masih berada di Gaza. Sebaliknya, serangan udara Israel yang membabi buta telah menyebabkan kerugian besar di pihak Palestina. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan korban tewas telah mencapai 46.707 jiwa, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Di tengah kebahagiaan akan gencatan senjata ini, warga Gaza menyadari bahwa pemulihan pasca-konflik akan memakan waktu. Namun, harapan untuk hidup damai dan membangun kembali kehidupan yang hancur menjadi semangat baru bagi masyarakat Palestina yang telah lama menderita.