Jakarta, Infojabar.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui Rumah BUMN (RB) Rembang terus berperan aktif sebagai inkubator bisnis yang mendukung kemajuan dan perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini diungkapkan oleh Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, yang menyebutkan bahwa RB Rembang memberikan pendampingan yang menyeluruh bagi para pelaku UMKM untuk mendorong mereka maju dan berkembang.
“RB Rembang berfungsi sebagai inkubator yang mendukung UMKM melalui berbagai program pembinaan, termasuk pendampingan dalam pengembangan produk, perluasan pasar, dan pemanfaatan teknologi digital. Harapannya, RB Rembang dapat melahirkan pengusaha-pengusaha sukses yang berkontribusi pada perekonomian daerah sekaligus membuka lapangan kerja untuk membantu menurunkan angka pengangguran,” kata Vita dalam keterangan resmi yang diterima pada Jumat (13/12/2024).
Rumah BUMN yang dikelola oleh PT Semen Gresik, anak perusahaan SIG, telah berperan aktif dalam mendukung UMKM di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Sejak operasional pertama kali pada 17 Agustus 2020, RB Rembang telah mendampingi 495 UMKM dan menciptakan 1.869 lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal.
Program pendampingan ini telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan UMKM lokal, terbukti dengan total transaksi mencapai Rp4,62 miliar selama empat tahun operasional. Hal ini mencerminkan komitmen RB Rembang dalam menciptakan peluang ekonomi baru dan membantu pengusaha lokal untuk berkembang, sehingga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian setempat.
Salah satu contoh keberhasilan UMKM binaan RB Rembang adalah Mina Food Rembang, yang dipimpin oleh Erlina Restu Winarsih. Perusahaan ini mengolah ikan barakuda menjadi produk makanan beku dengan merek Ayasea. Sejak diperkenalkan pada 2016, produk Ayasea dengan kualitas premium segera diterima pasar lokal.
“Produk Ayasea Frozen dibuat dari ikan barakuda pilihan dan ikan segar yang melimpah di wilayah pantura Rembang. Kami juga telah memperoleh Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) atau Good Manufacturing Practices (GMP) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujar Erlina.
Namun, pandemi COVID-19 sempat menjadi tantangan besar yang mengancam keberlangsungan usaha tersebut. Berkat dukungan penuh dari RB Rembang sejak 2020, Mina Food berhasil melewati masa sulit dan kini terus berkembang, membuka peluang baru, serta memperkenalkan produk-produk inovatif, seperti keripik ikan layur dan keripik ikan bilis di bawah merek Prasna.
Saat ini, Mina Food mampu memproduksi ratusan kilogram produk olahan ikan setiap bulannya, dengan omzet mencapai belasan juta rupiah. Erlina menyebutkan bahwa RB Rembang sangat membantu dalam mengelola dan memasarkan produk, terutama dalam memanfaatkan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar.
“RB Rembang mengajarkan saya bahwa bisnis tidak hanya tentang menjual barang, tetapi juga tentang memanfaatkan teknologi digital. Ini memungkinkan kami untuk memperluas akses pasar dan mengelola branding produk dengan lebih efektif. Terima kasih RB Rembang, semoga lebih banyak UMKM yang dapat maju berkat bantuan ini,” ungkap Erlina.
Vita Mahreyni, Corporate Secretary SIG, menyatakan kebanggaannya terhadap pencapaian Mina Food Rembang yang berhasil berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan. Menurutnya, pencapaian ini merupakan bukti konsistensi SIG dalam memberikan pendampingan yang komprehensif kepada pelaku UMKM melalui program Rumah BUMN di Rembang.
“Keberhasilan Mina Food adalah contoh nyata dari dampak positif pendampingan RB Rembang terhadap UMKM. Kami berharap semakin banyak UMKM yang mendapatkan manfaat dan bisa terus tumbuh bersama kami,” tutup Vita.