Pontianak (Infojabar.com) – TikToker asal Pontianak, Riezky Kabah Nizar, akhirnya memberikan klarifikasi dan permintaan maaf usai menuai kontroversi akibat pernyataannya yang menuding semua guru melakukan korupsi. Pernyataan tersebut memicu kemarahan berbagai pihak, termasuk para tenaga pendidik, dan berujung pada pelaporan ke pihak berwajib.
Melalui akun TikTok dan Instagram pribadinya, @ikykabah, Riezky menjelaskan bahwa maksud ucapannya bukan untuk menghina profesi guru secara keseluruhan, melainkan menyoroti kesulitan yang dialami orang tua murid akibat pungutan sekolah. Ia mengkritisi kebijakan sumbangan dan biaya tambahan yang diterapkan di sekolah negeri, yang seharusnya mendapat subsidi penuh dari pemerintah.
“Logikanya, sekolah negeri seharusnya ditanggung negara. Kalau butuh dana tambahan, harusnya minta ke pemerintah atau dinas pendidikan, bukan ke murid,” ujarnya dalam unggahan di media sosial.
Riezky juga menyinggung adanya praktik pungutan seperti uang gedung dan biaya kebersihan yang menurutnya membebani orang tua murid. Ia bahkan menyebut hal tersebut sebagai bentuk pemerasan berkedok sumbangan.
“Katanya guru? Kok masih meminta uang ke murid? Itu namanya pemerasan! Kasihan orang tua murid yang harus berutang demi pendidikan anaknya,” lanjutnya.
Pernyataannya menuai reaksi keras dari berbagai pihak, terutama para guru yang merasa difitnah. Seorang guru bernama Heru turut menanggapi tudingan tersebut dengan menyatakan bahwa tidak semua guru melakukan korupsi. Heru juga menjelaskan bahwa guru bisa bepergian ke luar negeri atau merenovasi rumah bukan karena korupsi, melainkan karena adanya fasilitas pinjaman bank bagi pegawai negeri.
“Guru memiliki SK yang bisa digadaikan di bank. Dengan itu, mereka bisa mengajukan pinjaman tanpa jaminan. Jadi bukan berarti semua guru korupsi,” tegas Heru.
Heru juga menambahkan bahwa konten yang dibuat Riezky bisa masuk ranah hukum karena mengandung tuduhan tanpa bukti konkret.
“Berapa banyak data yang menunjukkan bahwa semua guru korupsi? Ini tuduhan serius yang bisa diproses secara hukum,” imbuhnya.
Menanggapi kecaman tersebut, Riezky awalnya justru kembali meledek para guru yang membantah tudingannya.
“Giliran viral langsung ketar-ketir. Makanya jadi guru jangan korupsi,” tulisnya dalam unggahan terbaru pada Minggu (23/2/2025).
Namun, tak lama setelah itu, ia akhirnya menyampaikan permintaan maaf melalui Instagram pada Senin (24/2/2025).
“Aku harus klarifikasi dan meminta maaf,” ucapnya.
Meski meminta maaf, Riezky masih tetap menyampaikan kritik terhadap sistem pendidikan dan kembali menyinggung para pihak yang mengecamnya.
Sementara itu, laporan terhadap Riezky terus bergulir. Sejumlah guru dan organisasi profesi seperti PGRI Kalimantan Barat telah melaporkan pernyataannya ke pihak kepolisian dengan tuduhan pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap profesi guru. Kasus ini pun masih menjadi perbincangan hangat di media sosial dan dunia pendidikan.