Sukoharjo (Infojabar.com) – PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk telah merumahkan sekitar 3.000 karyawan setelah perusahaan menghadapi dampak dari keputusan pailit yang dikeluarkan oleh Pengadilan Niaga Semarang. Keputusan tersebut mengharuskan Sritex untuk melakukan penyesuaian operasional yang berdampak langsung pada tenaga kerja.
Direktur Utama PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, menyatakan bahwa perusahaan terus melakukan evaluasi secara berkala mengenai masa depan karyawan yang dirumahkan. “Sekitar 3.000 karyawan yang dirumahkan, tetapi kami akan terus meninjau situasi ini dan mencari solusi agar perusahaan bisa bertahan,” ujarnya di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Jumat (20/12).
Iwan menjelaskan bahwa saat ini perusahaan menghadapi kendala besar dalam proses produksi karena sebagian besar bahan baku yang dibutuhkan harus diimpor, khususnya bahan kimia. “Kami sangat bergantung pada impor bahan baku, terutama bahan kimia, yang semakin mempersulit ruang gerak perusahaan,” tuturnya.
Meskipun demikian, Iwan menegaskan bahwa Sritex terus mencari alternatif sumber bahan baku lokal untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Perusahaan juga berupaya agar operasionalnya tetap berjalan tanpa gangguan yang lebih besar.
“Segala upaya kami lakukan agar operasional tetap berjalan lancar. Kami juga menjalankan amanah pemerintah dengan serius untuk memastikan kegiatan operasional tidak terganggu,” jelas Iwan.
Pemerintah, melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mendukung penuh agar Sritex dapat terus beroperasi dengan normal. “Pemerintah mendukung agar operasional Sritex bisa berjalan sebagaimana mestinya dan kami terus berkomunikasi dengan kurator untuk memastikan agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih lanjut,” tambahnya.
Namun, Iwan mengungkapkan bahwa hingga saat ini, kurator belum dapat memberikan kejelasan terkait kelanjutan operasional perusahaan (going concern). Hal ini penting untuk memastikan bahwa usaha Sritex dapat berlanjut dalam jangka panjang.
“Saat ini, kami juga memiliki pabrik di Semarang dan Boyolali selain yang ada di Sukoharjo. Kami terus berusaha untuk menjaga kelangsungan usaha di semua lokasi ini,” kata Iwan.
Ke depannya, Sritex akan terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi tantangan yang ada dan menjaga keberlanjutan operasional perusahaan agar tidak ada PHK lebih lanjut.