Jakarta (Infojabar.com) – Sebuah dokumen internal yang baru-baru ini terungkap mengungkapkan bahwa Tesla melobi pemerintah Inggris untuk meningkatkan pajak pada mobil berbahan bakar bensin dan diesel. Langkah ini diusulkan untuk membantu mendanai potongan harga mobil listrik, sejalan dengan upaya perusahaan dalam mendukung transisi menuju kendaraan ramah lingkungan.
Menurut laporan yang diterima Infojabar.com, CEO Tesla Elon Musk juga telah menyarankan agar seluruh potongan harga penjualan mobil listrik dihentikan. Musk berpendapat bahwa langkah ini justru akan lebih menguntungkan bagi penjualan mobil listrik Tesla, bukan merugikan.
Dokumen tersebut, yang ditandatangani oleh kepala Tesla Eropa, dikirimkan kepada Menteri untuk Masa Depan Jalan Inggris setelah pemilu pada 8 Juli 2024. Dalam surat itu, Tesla menyatakan “apresiasi” terhadap kebijakan pemerintah Inggris yang bertujuan mengurangi emisi karbon, namun perusahaan mengusulkan langkah lebih lanjut untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik.
Saat ini, Inggris menargetkan agar 22 persen dari seluruh penjualan mobil baru di negara itu berstatus nol emisi pada tahun ini. Namun, target tersebut diperkirakan tidak akan tercapai, dengan banyak merek mobil yang kemungkinan akan dikenakan denda sebesar 15.000 poundsterling untuk setiap kendaraan yang dijual melebihi batas mandat tersebut.
“Wakil Presiden Tesla EMEA, Joe Ward, dalam suratnya menyatakan bahwa insentif pembelian mobil harus tetap netral terhadap pendapatan negara. Pemerintah harus mempertimbangkan untuk memberikan beban lebih pada mobil yang masih menggunakan bahan bakar fosil,” ungkap isi surat itu.
Ward menambahkan bahwa mobil berbahan bakar fosil baru cenderung mengunci emisi tinggi, sehingga harga kendaraan tersebut seharusnya disesuaikan untuk mencerminkan dampak lingkungan yang ditimbulkan. “Kami percaya pemerintah harus meminta konsumen yang memilih mobil baru yang lebih berpolusi untuk membayar lebih, guna menciptakan model yang mendukung pendapatan negara,” ujar Ward.
Sementara itu, pemerintah Inggris juga mengonfirmasi bahwa mereka tidak akan mengikuti langkah Uni Eropa dalam mengenakan tarif terhadap mobil listrik buatan China. Kebijakan ini diperkirakan akan merugikan Tesla, yang saat ini memproduksi Model 3 untuk pasar Eropa di Shanghai.
Di sisi lain, penjualan global Tesla mengalami penurunan 2,3 persen dibandingkan tahun lalu, disebabkan oleh turunnya permintaan untuk kendaraan listrik serta terbatasnya peluncuran model baru dengan volume produksi tinggi.