(Infojabar.com) – Kebakaran hebat yang terjadi di sebuah rumah tinggal di Jalan R. Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (6/5) siang, menelan korban jiwa tiga balita. Satu balita lainnya sempat bertahan meski mengalami luka bakar serius, namun kemudian meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Peristiwa memilukan ini terjadi ketika sang ibu, SA (23), sedang meninggalkan rumah untuk membeli makanan bersama kekasihnya. Saat kejadian, keempat anak balitanya berada di dalam rumah tanpa pengawasan. Api diduga mulai membesar ketika rumah dalam keadaan kosong orang dewasa.
Kepala Seksi Humas Polresta Kendari, Inspektur Haridin, menjelaskan bahwa dua balita, AZP (1 tahun) dan ANP (3 tahun), ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di lokasi kejadian. Dua balita lainnya, S (4 tahun) dan N (3 tahun), berhasil dievakuasi dari kobaran api namun mengalami luka bakar cukup parah. Balita N kemudian dinyatakan meninggal dunia sehari setelah insiden, usai menjalani perawatan di RS Hermina Kendari.
“Korban sempat mendapat penanganan medis, namun nyawanya tidak tertolong. Dengan begitu, total korban meninggal dunia mencapai tiga orang,” kata Haridin, Jumat (9/5).
Penyelidikan Penyebab Kebakaran Masih Berlangsung
Pihak kepolisian hingga kini masih mendalami sumber kebakaran dan tengah menunggu hasil investigasi dari laboratorium forensik untuk memastikan penyebab pasti munculnya api.
Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari menyebut pihaknya menerima laporan insiden sekitar pukul 14.21 WITA. Menurut Kepala Seksi Kerja Sama dan Publikasi Damkar Kendari, Martoyo Awaludin, dua unit mobil pemadam, satu armada penyelamat, dan satu ambulans langsung diterjunkan ke lokasi.
“Begitu tim tiba di lokasi, kobaran api sudah menghanguskan seluruh bangunan rumah. Warga sekitar turut membantu upaya pemadaman dengan peralatan seadanya,” jelas Martoyo.
Ia mengonfirmasi bahwa dua balita ditemukan dalam kondisi meninggal, sementara dua lainnya berhasil diselamatkan dari kobaran api meski mengalami luka serius.
Ibu Korban Tak Menyangka Rumah Terbakar
Dalam kondisi masih terguncang, SA, ibu dari keempat balita tersebut, mengaku tidak menyangka rumahnya akan dilalap si jago merah. Menurutnya, saat itu ia hanya pergi sebentar membeli makanan. Ia juga menyebut bahwa kekasihnya sempat berhasil menyelamatkan dua anak, namun dua lainnya tidak sempat diselamatkan.
“Saya hanya keluar sebentar cari makan. Pas kembali, rumah sudah terbakar,” ungkap SA sambil menahan tangis.
Peristiwa ini mengguncang warga sekitar dan menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan anak serta keselamatan rumah tinggal. Aparat masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian atau faktor lain dalam insiden ini.