Aceh (Infojabar.com) – Insiden pengeroyokan terhadap tiga remaja saat sedang membaca Al-Qur’an di sebuah masjid di Kecamatan Bener Kelipah, Bener Meriah, Aceh, menjadi viral di media sosial. Peristiwa ini mengejutkan masyarakat, terutama setelah salah satu ayah korban mengalami syok dan meninggal dunia usai mengetahui kejadian tersebut.
Rekaman video yang beredar memperlihatkan tiga remaja yang tengah melakukan tadarusan tiba-tiba diserang oleh lima remaja lainnya tanpa alasan yang jelas. Kasus ini telah mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian yang kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Identitas Korban dan Pelaku
Kapolsek Bandar, Ipda Gunawan AD, mengungkapkan bahwa tiga remaja korban pengeroyokan adalah Candra (16), Hairul Hadi (16), dan Ikram (16). Mereka mengalami tindak kekerasan yang dilakukan oleh lima pelaku berinisial YN (16), TA (16), AK (16), RD (16), dan IN (16).
“Kami telah mengidentifikasi para pelaku dan akan mendalami motif di balik kejadian ini,” ujar Ipda Gunawan dalam keterangannya, Jumat (7/3/2025).
Ayah Korban Syok dan Meninggal Dunia
Insiden ini semakin tragis setelah ayah salah satu korban, Armansyah (46), mengalami syok berat saat menghadiri mediasi antara pihak keluarga korban dan pelaku. Diketahui, Armansyah tidak dapat menahan emosi saat melihat kondisi anaknya yang mengalami luka akibat pengeroyokan.
“Saat mediasi berlangsung, Armansyah tiba-tiba mengalami sesak napas hingga pingsan. Ia sempat dilarikan ke rumahnya, namun sesampainya di rumah, beliau dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Ipda Gunawan.
Upaya Penyelesaian Kasus
Pihak kepolisian menyatakan akan berusaha menyelesaikan kasus ini dengan jalur kekeluargaan. Namun, jika tidak ada kesepakatan, maka korban dan keluarganya dipersilakan untuk menempuh jalur hukum.
“Kami terus mengupayakan penyelesaian secara damai. Namun, jika tidak ada titik temu, kami mempersilakan pihak keluarga korban untuk menempuh jalur hukum yang berlaku,” tambah Ipda Gunawan.
Warganet Desak Proses Hukum
Kasus ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak warganet yang mengecam tindakan pengeroyokan tersebut dan mendesak agar para pelaku segera diproses secara hukum.
“Ini bukan kasus sepele! Ayah korban saja sampai meninggal karena syok melihat anaknya dikeroyok. Harus diproses hukum, jangan ada mediasi!” tulis seorang warganet.
“Gunakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, karena ini sudah menimbulkan korban jiwa. Tidak boleh ada damai-damaian,” tambah warganet lainnya.
Hingga saat ini, kepolisian masih terus menyelidiki motif pengeroyokan dan memastikan situasi tetap kondusif guna mencegah konflik lebih lanjut di masyarakat.