Surabaya (Infojabar.com) – Tim SAR gabungan memanfaatkan teknologi canggih berupa alat pemindai sonar bawah air, Aquaeye, dalam upaya mencari balita berinisial MR (3,5) yang terperosok ke dalam selokan dan terseret arus air di kawasan Wiyung, Surabaya.
Kasi Operasional Basarnas Kantor SAR Surabaya, Didit Arie Ristandy, menjelaskan bahwa Aquaeye menggunakan teknologi ultrasonik dan kecerdasan buatan untuk mendeteksi tubuh manusia yang berada di bawah permukaan air.
“Alat ini kami gunakan dalam pencarian, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil,” ujar Didit, Kamis (26/12), setelah evaluasi bersama tim di Posko Pencarian Anak Tenggelam di wilayah Perumahan Royal Residen Surabaya.
Pada hari ketiga pencarian, alat tersebut difokuskan untuk memindai sungai di sekitar SMPN 34 Surabaya. Meskipun belum berhasil, pencarian akan dilanjutkan dengan menggunakan Aquaeye pada lokasi lain.
“Alat ini digunakan di area setelah jembatan SMPN 34. Kami akan melanjutkan pencarian dengan metode yang sama pada hari berikutnya,” tambah Didit.
Dalam pencarian tersebut, layar Aquaeye menampilkan simbol-simbol yang menunjukkan hasil pemindaian. “Di layar alat, hanya muncul simbol X yang menunjukkan benda keras. Simbol O digunakan untuk menandai manusia. Semua tanda yang kami dapatkan berupa X,” katanya.
Namun, Didit mengungkapkan bahwa karena Basarnas Surabaya hanya memiliki satu unit Aquaeye, alat ini digunakan secara bergantian di beberapa lokasi pencarian, termasuk di Mojokerto.
“Meskipun kami hanya memiliki satu unit Aquaeye, kami berharap alat ini dapat mempermudah pencarian dan menemukan posisi tubuh korban secepatnya. Kami akan terus berupaya agar keluarga dan warga sekitar segera mendapatkan kabar baik,” harapnya.