Sukabumi (Infojabar.com) – Sebuah kisah pilu menggemparkan publik setelah seorang ibu dan anak ditemukan tewas berpelukan dalam bencana banjir yang melanda Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (7/3/2025). Peristiwa ini menjadi viral di media sosial, terutama setelah beredar video yang memicu kemarahan warganet. Pasalnya, suami korban diduga memberikan informasi yang tidak sesuai mengenai keberadaan keluarganya.
Banjir besar yang melanda wilayah Sukabumi sejak Kamis (6/3/2025) disebabkan oleh hujan deras yang mengakibatkan Sungai Cipalabuhan meluap. Air bah menerjang permukiman warga dan menyebabkan kerusakan parah. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, bencana ini menewaskan lima orang dan empat lainnya masih dalam pencarian. Sebanyak 26 kecamatan terdampak, baik di wilayah kabupaten maupun kota, sementara sekitar 300 warga terpaksa mengungsi. Jembatan Bojongkopo yang menghubungkan Palabuhanratu-Pajampangan juga mengalami kerusakan parah akibat arus deras.
Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal Berpelukan
Di antara korban jiwa, seorang ibu bernama Santi alias Zahra (40) dan putrinya, Nurul (3), menjadi sorotan setelah ditemukan dalam kondisi berpelukan di bawah reruntuhan kontrakan mereka. Sebelumnya, keduanya sempat dinyatakan hilang akibat derasnya arus banjir.
Peristiwa ini semakin memicu emosi publik setelah suami korban, Aang, viral karena diduga menyampaikan informasi keliru mengenai keberadaan keluarganya. Dalam sebuah video yang beredar, Aang menyatakan bahwa istri dan anaknya selamat dan berada di wilayah Cikakak, bertentangan dengan fakta yang akhirnya terungkap.
Suami Korban Jadi Sasaran Kemarahan Warga
Setelah jasad ibu dan anak tersebut ditemukan, warga geram terhadap Aang, yang dianggap bersikap acuh. Diketahui, saat istri dan anaknya dinyatakan hilang, Aang tetap berjualan di pasar tanpa menunjukkan tanda-tanda kecemasan. Bahkan, beredar tuduhan bahwa Aang sengaja mengunci istrinya dan anaknya di rumah sebelum banjir menerjang, sehingga keduanya tak bisa menyelamatkan diri ketika bangunan ambruk.
Menanggapi tuduhan tersebut, Kapolsek Cikakak AKP Dudung Masduki menyampaikan bahwa Aang mengaku tidak berniat menutupi fakta atau berbohong. Ia berdalih bahwa dirinya mengira istri dan anaknya sudah pulang ke Sirnarasa dan tidak mengetahui mereka masih berada di kontrakan.
Saat ini, jenazah Santi dan Nurul telah dimakamkan di Kampung Ciganas, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Sukabumi. Kejadian ini menjadi pengingat betapa dahsyatnya dampak bencana alam dan pentingnya kesadaran akan keselamatan diri serta orang-orang terdekat dalam situasi darurat.