Jakarta (Infojabar.com) – Sebuah video yang memperlihatkan anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khoeron, menerima amplop coklat saat rapat dengan Pertamina menjadi perbincangan hangat di media sosial. Momen tersebut menimbulkan spekulasi di kalangan publik terkait isi amplop tersebut.
Dalam rekaman yang beredar luas, Herman Khoeron terlihat sedang menandatangani dokumen dalam sebuah map merah. Namun, perhatian publik tertuju pada keberadaan amplop coklat di bawah dokumen yang ia tandatangani. Setelah menandatangani, Herman langsung mengambil amplop tersebut dan menyimpannya ke dalam laci meja rapat, memicu dugaan serta spekulasi dari netizen.
Sejumlah warganet menduga amplop tersebut berisi sesuatu yang mencurigakan, bahkan ada yang mengaitkannya dengan dugaan gratifikasi atau suap. Isu ini pun semakin bergulir hingga menarik perhatian masyarakat lebih luas.
Herman Khoeron Beri Klarifikasi
Merespons viralnya video tersebut dan berbagai spekulasi yang muncul, Herman Khoeron akhirnya angkat bicara. Ia dengan tegas membantah tuduhan menerima gratifikasi dan menjelaskan bahwa amplop tersebut berisi dokumen resmi terkait perjalanan dinas.
Herman memberikan klarifikasinya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu (12/3/2025). Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa amplop coklat yang diterimanya bukanlah sesuatu yang mencurigakan.
“Saya menandatangani dokumen dan menerima Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) saya di meja ini. Kebetulan saya mengenakan batik kuning saat itu,” ujar Herman saat rapat berlangsung.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dokumen tersebut seharusnya diambil sejak pekan sebelumnya, tetapi karena suatu alasan baru bisa diterimanya pada saat rapat berlangsung. Ia pun menyesalkan narasi yang berkembang di media sosial seolah dirinya menerima sesuatu yang ilegal.
“Jika ada yang menyebarkan narasi seolah-olah saya menerima sesuatu yang tidak benar, menurut saya itu merupakan fitnah yang sangat keji,” tegasnya.
Herman berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi dan menegaskan bahwa dirinya akan tetap bekerja secara profesional sesuai amanah yang diberikan sebagai wakil rakyat.