Jakarta (Infojabar.com) – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan berharap agar Indonesia tidak menghadapi fenomena besar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masif. Ia menegaskan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah adanya “badai PHK” yang dapat memengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi negara.
“Kami berharap tidak akan ada yang namanya badai PHK atau monster PHK di Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (24/12).
Immanuel menyebutkan bahwa ia mendapat informasi mengenai kemungkinan 60 perusahaan yang berencana melakukan PHK. Meski demikian, ia menekankan pentingnya terciptanya ekosistem perdagangan yang lebih baik agar perusahaan dan serikat pekerja bisa saling berkolaborasi untuk memitigasi dampak buruk tersebut.
Wamenaker juga mengingatkan bahwa ancaman PHK tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia lainnya. “Badai PHK ini sedang melanda banyak negara. Ini adalah bagian dari proses transisi, dimana tatanan dunia baru membawa tantangan baru pula,” tambahnya.
Salah satu isu yang menjadi perhatian khusus Immanuel adalah pailitnya PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk, yang berpotensi menyebabkan ribuan buruh kehilangan pekerjaan. Mahkamah Agung (MA) baru saja menolak Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan oleh Sritex, yang berarti perusahaan ini masih berstatus pailit sesuai dengan putusan Pengadilan Niaga Semarang.
Menanggapi hal tersebut, Wamenaker menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan agar para pekerja Sritex tidak terancam PHK. “Tugas kami sebagai negara adalah untuk memastikan para buruh di Sritex tidak terkena PHK,” ujar Immanuel.
Untuk mengantisipasi terjadinya PHK, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyiapkan berbagai langkah, termasuk program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan pengembangan pasar kerja untuk menampung para pekerja yang terdampak. Selain itu, pelatihan keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) juga disiapkan, dengan fokus pada daerah seperti Semarang dan Solo.
“Ini adalah langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak PHK, yang diharapkan bisa mengurangi keresahan di kalangan pekerja. Kami berharap solusi ini bisa memberi rasa aman bagi tenaga kerja di Indonesia,” ujar Immanuel, menutup konferensi pers.