(Infojabar.com) – Pemerintah Iran mengeluarkan peringatan keras kepada warga Israel untuk segera meninggalkan wilayah pendudukan. Peringatan ini disampaikan menyusul eskalasi terbaru konflik di kawasan, di mana Teheran menyatakan bahwa seluruh wilayah pendudukan akan menjadi sasaran serangan balasan.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan pada Minggu (16/6/2025), juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Kolonel Reza Sayyad, menyatakan bahwa Iran tidak hanya menargetkan lokasi strategis, tetapi juga telah mengidentifikasi berbagai titik vital militer dan keamanan Israel.
“Kami mengimbau seluruh warga di wilayah pendudukan agar segera meninggalkan tempat itu. Dalam waktu dekat, area tersebut tidak akan lagi aman untuk dihuni,” ujar Sayyad dalam konferensi pers di Teheran.
Kolonel Sayyad menegaskan bahwa Iran telah memperoleh data intelijen lengkap mengenai sejumlah target penting, termasuk pusat-pusat pengambilan keputusan, markas militer, lokasi tinggal para pejabat tinggi keamanan, serta ilmuwan pertahanan Israel.
Ia juga memperingatkan warga sipil Israel agar tidak menjadi alat pertahanan hidup bagi rezim, dengan menyebut bahwa perlindungan bawah tanah sekalipun tidak dapat menjamin keselamatan mereka.
Pernyataan ini datang setelah serangan udara yang dilancarkan Israel pada 13 Juni lalu menghantam wilayah Iran, termasuk area permukiman penduduk. Dalam serangan itu, sejumlah warga sipil dilaporkan tewas dan seorang pejabat militer senior Iran dilaporkan terbunuh.
Sebagai respons, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, langsung menunjuk panglima baru dan menyatakan bahwa Israel akan menghadapi hari-hari yang suram. Beberapa jam kemudian, Iran meluncurkan serangan balasan ke sejumlah kota besar di Israel, termasuk Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa.
Serangan balasan tersebut memicu kepanikan luas. Aktivitas publik di wilayah pendudukan dilaporkan lumpuh total, dengan warga dilaporkan menghabiskan waktu berjam-jam di dalam tempat perlindungan bawah tanah.
Meski Israel menerapkan sensor ketat terhadap pemberitaan dalam negeri, sejumlah video dan gambar dari warga sipil mulai beredar di media sosial, memperlihatkan kerusakan akibat rudal presisi Iran yang menghantam berbagai titik sasaran.
Pejabat militer Iran menegaskan bahwa operasi militer akan terus berlanjut selama dianggap perlu, hingga apa yang disebut sebagai “ancaman dari rezim zionis” dapat diredam secara menyeluruh.