Jakarta (Infojabar.com) – Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya setiap desa memiliki lumbung pangan sebagai langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan. Langkah ini diharapkan menjadi kunci dalam mengendalikan inflasi dan memastikan keberlanjutan ketahanan pangan nasional.
Dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2024 di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (9/12/2024), Presiden Prabowo menegaskan bahwa pengendalian inflasi di masa depan sangat bergantung pada tercapainya swasembada pangan baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Sejak dulu kita diajarkan bahwa setiap desa harus memiliki lumbung pangan. Jadi, ini adalah bagian dari strategi besar kita,” kata Presiden Prabowo dalam siaran yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Lebih lanjut, Presiden mengusulkan agar program swasembada pangan dapat diperluas hingga tingkat kabupaten dan kecamatan, dengan mempertimbangkan kearifan lokal di masing-masing wilayah. Ia juga memberi apresiasi terhadap langkah-langkah yang sudah diambil oleh beberapa daerah, seperti Provinsi Sumatera Selatan yang telah mengimplementasikan gerakan tanam serentak.
Menurut Presiden, inisiatif-inisiatif seperti ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Selain itu, Presiden juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas capaian inflasi nasional yang berhasil ditekan di bawah 3 persen, meskipun Indonesia tengah menghadapi ketidakpastian global. Ia menyebutkan bahwa ini merupakan pencapaian yang patut disyukuri.
“Tingkat inflasi kita yang berada di bawah 3 persen saat ini, di tengah tantangan global, adalah sebuah prestasi. Kita harus bersyukur,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk melanjutkan dan memperkuat mekanisme pengendalian inflasi yang sudah diterapkan. Presiden optimis bahwa pengelolaan inflasi yang sukses di Indonesia akan menjadi model yang bisa dipelajari oleh negara lain di masa depan.
“Saya yakin ini akan menjadi studi kasus. Banyak negara lain yang akan belajar dari kita,” ujar Presiden.