Garut, Infojabar.com – Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 di Kabupaten Garut, dengan melibatkan peserta dari kalangan pelajar. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa Sunda, agar tetap terjaga kelestariannya di tengah perkembangan zaman.
“Kami berharap rasa cinta terhadap bahasa Sunda, khususnya di kalangan generasi muda, dapat terus berkembang dan bahasa ini tetap lestari,” ujar Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Herawati, saat membuka acara FTBI di Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Selasa (3/12).
Herawati menjelaskan bahwa festival ini merupakan acara tahunan yang diadakan untuk mempromosikan pentingnya bahasa daerah, terutama bahasa Sunda. Tahun ini, FTBI melibatkan 756 pelajar dari SD dan SMP yang mewakili 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Ada tujuh cabang yang diperlombakan, antara lain Nembang Pupuh, Biantara, Ngarang Carpon, Baca jeung Nulis Aksara Sunda, Borangan, Maca Sajak, dan Ngadongeng.
Kegiatan ini, lanjut Herawati, menjadi upaya nyata pemerintah untuk menghidupkan kembali minat generasi muda terhadap bahasa daerah. “Kami berharap festival ini dapat dilaksanakan setiap tahun, sebagai bagian dari upaya revitalisasi bahasa daerah,” tambahnya.
Selain itu, Herawati menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung pengajaran bahasa Sunda di sekolah-sekolah melalui muatan lokal. “Di Jawa Barat, bahasa Sunda diajarkan sebagai muatan lokal di tingkat pendidikan, yang menjadi salah satu cara agar anak-anak bisa mengenal dan menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, yang membuka secara resmi acara ini, mengungkapkan kebanggaannya karena Kabupaten Garut terpilih sebagai tempat pelaksanaan FTBI. Ia berharap acara ini dapat memperkuat budaya bahasa dan meningkatkan rasa penghargaan terhadap bahasa ibu.
“Semoga tujuan dari FTBI ini dapat tercapai, dan kegiatan ini menjadi dasar untuk membangun budaya berbahasa yang kuat serta menghargai bahasa ibu,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya mengikutsertakan 14 pelajar SD dan SMP dari Garut untuk berkompetisi dalam FTBI. “Kami berharap anak-anak dari Garut dapat meraih prestasi dan membawa kebanggaan, serta menjaga kelestarian bahasa Sunda sebagai bahasa ibu,” tuturnya.
Ade menambahkan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam menjaga kelestarian bahasa Sunda di Kabupaten Garut, agar terus digunakan dan dihargai oleh generasi mendatang. “Bahasa Sunda harus tetap dipertahankan sebagai bahasa ibu,” katanya.