(Infojabar.com) – Dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 mencuat ke permukaan setelah sejumlah soal ujian hari pertama diduga bocor dan tersebar luas di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Peristiwa ini mencuri perhatian publik sejak hari pertama pelaksanaan UTBK pada Rabu (23/4/2025). Tagar-tagar seperti #UTBK2025 dan #SNBTBocor menjadi tren di media sosial, diiringi berbagai keluhan dan kecaman dari peserta dan masyarakat umum yang merasa dirugikan oleh dugaan ketidakjujuran tersebut.
Akun resmi panitia seleksi nasional, @snpmb_id, turut menjadi sasaran kritik. Warganet mempertanyakan integritas pelaksanaan ujian dan efektivitas sistem pengawasan di sejumlah pusat UTBK.
“Saya kecewa berat, lihat soal ujian tersebar di media sosial seperti itu. Kami yang belajar mati-matian jadi merasa sia-sia,” tulis seorang pengguna Instagram dalam kolom komentar unggahan @snpmb_id.
Tak hanya beredar di media sosial, warganet juga melaporkan bahwa foto-foto soal lengkap dengan pilihan jawabannya ditemukan di tautan Google Drive yang dibagikan secara luas. Beberapa peserta bahkan mengaku soal yang mereka kerjakan identik dengan yang mereka lihat tersebar di internet.
Modus-Modus Kecurangan yang Diungkap Warganet
Seiring mencuatnya dugaan kebocoran ini, berbagai modus kecurangan mulai terungkap. Di antaranya:
-
Penggunaan aplikasi pencari jawaban otomatis seperti Deepseek selama ujian berlangsung.
-
Membawa dua ponsel—satu diserahkan kepada panitia, satu lagi disembunyikan di sepatu atau saku tersembunyi.
-
Pemasangan kamera kecil di behel gigi, kancing baju, hingga kuku palsu.
-
Live streaming melalui Instagram secara diam-diam saat ujian berlangsung.
-
Pemotretan soal untuk dibagikan melalui tautan Google Drive.
-
Kolaborasi antar peserta melalui toilet atau dengan mengelabui pengawas di ruang ujian.
Unggahan yang menampilkan dugaan kecurangan tersebut telah ditonton lebih dari satu juta kali hingga Kamis (24/4/2025) siang, menunjukkan besarnya perhatian masyarakat terhadap kasus ini.
Langkah Pelaporan Kecurangan
Panitia SNPMB melalui situs resminya menyatakan bahwa peserta atau masyarakat yang menemukan indikasi kecurangan dapat melaporkannya secara resmi. Laporan bisa dikirim melalui:
-
Website: https://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id, pilih menu Pengaduan.
-
Email resmi: pengaduan@snpmb.id
-
Platform pemerintah: www.lapor.go.id atau melalui aplikasi SP4N-LAPOR.
Laporan diharapkan dilengkapi dengan bukti pendukung seperti foto atau tangkapan layar.
Sorotan Publik dan Desakan Evaluasi
Munculnya dugaan praktik curang dalam UTBK tahun ini memicu gelombang kekecewaan, terutama dari peserta yang mengikuti ujian secara jujur. Banyak pihak menilai, jika tidak segera ditindaklanjuti secara serius, kepercayaan publik terhadap sistem seleksi masuk perguruan tinggi bisa tergerus.
“Kalau hal seperti ini terus dinormalisasi, mimpi Indonesia Emas bisa berubah jadi Indonesia Cemas,” tulis salah satu pengguna akun @mdh*** di media sosial.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak SNPMB terkait validitas dugaan kebocoran soal maupun sanksi terhadap pelaku kecurangan. Masyarakat dan peserta ujian masih menanti tindak lanjut tegas dari penyelenggara demi menjaga marwah seleksi nasional yang adil dan transparan.