Bogor (Infojabar.com) – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Negara (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji, memberikan apresiasi terhadap penanganan masalah stunting yang dilakukan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ia memuji upaya yang dilakukan oleh Penjabat Bupati Bogor, Bachril Bakri, dalam mengimplementasikan program penanggulangan stunting di wilayah tersebut.
Pujian tersebut disampaikan Wihaji saat meninjau langsung pelaksanaan Program Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (Genting) di Rumah Cegah Stunting (Ceting) yang terletak di wilayah Tamansari, Bogor, pada Jumat (13/12).
“Program Genting ini adalah langkah nyata untuk memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yang terpapar stunting,” kata Wihaji. Ia menilai, pendekatan yang mengandalkan konsep orang tua asuh ini sangat efektif dalam mendukung tumbuh kembang anak, sehingga mereka dapat tumbuh sehat dan bebas dari stunting.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bogor, Bachril Bakri, menjelaskan bahwa Program Genting ini tidak hanya fokus pada anak stunting, tetapi juga memberikan perhatian kepada ibu hamil dengan kondisi kurang energi kronis (KEK). Tenaga kesehatan dari Puskesmas Peduli Stunting turut dilibatkan untuk memberikan edukasi, sosialisasi, serta bantuan vitamin untuk mendukung kesehatan ibu dan anak.
“Ada 202 tenaga kesehatan dari Puskesmas Peduli Stunting yang akan menangani anak-anak stunting dan ibu hamil dengan KEK, untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan anak dan kesehatan ibu hamil, agar penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor dapat segera tercapai,” ungkap Bachril.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga terus memperbanyak Rumah Cegah Stunting (Rumah Ceting) sebagai upaya menekan angka stunting yang masih tinggi. Program Rumah Ceting ini, menurut Bachril, melibatkan ratusan peserta yang terdiri dari balita dan ibu hamil. Mereka diberikan makanan bergizi selama 30 hari dengan menu yang memenuhi standar gizi empat sehat lima sempurna.
“Makanan bergizi akan diberikan setiap tiga hari sekali kepada peserta, dan kami terus memantau perkembangan mereka, termasuk berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak-anak stunting melalui petugas yang terlibat,” tambah Bachril.
Bachril berharap, melalui pemberian makanan yang bergizi dan sehat, anak-anak di Kabupaten Bogor dapat mengalami perkembangan yang baik secara fisik dan mental.
Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Bogor tercatat mencapai 27,4 persen. Pemerintah Kabupaten Bogor terus bekerja keras untuk menurunkan angka tersebut guna mencapai target penurunan stunting nasional yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yaitu sebesar 14 persen pada tahun 2024.